Pendengar yang dirahmati Alloh
/ di salah satu hadits
disebutkan bahwa Rasulullah
beristighfar sebanyak seratus kali di setiap
harinya// Bayangkan pendengar/ nabi
saja yang maksum dan selalu menjaga dirinya
sekaligus dijaga oleh Alloh
beristighfar seratus kali dalam sehari// Apalagi kita sebagai insan yang banyak dosa/
tentunya lebih pantas untuk mendawamkan istighfar di setiap kesempatan yang
ada//




Mengenai istighfar dan
keutamaannya/ ada kisah menarik yang ditulis imam Ibnul Jauzi di dalam kitabnya
yang bercerita tentang kehidupan Imam Ahmad rahimahullah/ seorang ulama hadits
yang mahsyur//
Suatu hari/ imam ahmad berkunjung
ke syam// Di perjalanan ia berhenti sejenak di sebuah masjid Untuk beristirahat//
Tiba-tiba datang penjaga masjid dan
berkata kepadanya/”keluar kau! Masjid sudah ditutup//
Saya tidak punya tempat untuk
pergi/”jawab imam ahmad//
Namun penjaga masjid itu tetap
menyuruh imam ahmad pergi serta membentaknya//
Sebenarnya bisa saja Imam Ahmad
menyebutkan namanya sehingga penjaga masjid itu mengetahui siapa dirinya// Tapi ternyata tidak/ beliau mengemasi barang-barangnya
dan menuju tangga masjid// Penjaga masjid membuntutinya dan tetap melarang
istirahat di tangga dan menyuruh imam ahmad untuk mencari tempat lain//
Imam ahmad tidak tahu harus
berbuat apa// Penjaga masjid itu memegang kakinya dan menyeretnya ke tengah
jalan//
Kemudian ada seorang tukang roti
yang memiliki toko roti di seberang jalan melihat kejadian itu// Karena merasa
kasihan/ Lalu dia mengajak imam ahmad untuk bermalam di tokonya//
“saya akan melakukan beberapa
pekerjaan sementara anda beristirahat di sini/ujar si tukang roti itu//
Malamnya/ tukang roti itu pun
mulai bekerja dengan mencampur adonan roti// Imam Ahmad mengamati orang itu//
Orang tersebut memasukan adonan roti ke dalam oven// Di setiap proses membuat
kue dari mulai menguleni/ mencetak/ memanggang dan seterusnya si tukang roti
selalu beristighfar//
Sepanjang malam mulutnya selalu
mengucap istighfar//
Imam ahmad merasa heran/ biasanya
orang-orang cepat bosan ketika berzikir/ namun orang itu tidak berhenti
berzikir di setiap waktunya//
Imam ahmad kemudian bertanya
kepadanya/”sudah berapa lama engkau melakukan hal ini//”
Tukang roti itu tampak tidak
mengerti/”hal yang mana yang kau maksud?//”
Berzikir kepada Alloh
/” Jelas imam ahmad//

Seumur hidupku/”jawab si tukang roti//
Lalu imam ahmad melanjutkan
pertanyaan,/”apa yang kau dapat dari zikir yang selalu kau lakukan?/”
tukang roti itu terdiam beberapa
saat kemudian ia berkata,/”apa saja yang saya pinta kepada Alloh semuanya pasti
dikabulkan oleh-Nya//”
Imam ahmad merasa takjub/ kemudian
ia mengulang pertanyaan/”Alloh
mengabulkan semua doamu?//”

“Ya/ Kecuali satu hal yang belum
terkabulkan//”
“apa itu?//”Tanya imam ahmad
penasaran//
“saya ingin punya kesempatan untuk
bertemu dengan Imam Ahmad//”
Imam Ahmad menahan haru// Ia
menangis dan memeluk orang tersebut sembari berkata/”Alloh telah mengirimku ke
rumah anda// Sayalah Imam Ahmad// Kalau bukan untuk anda/ Alloh
pasti membiarkanku tidur di masjid//”

Pendengar/ jika kita menjadi tukang roti itu/ apa yang kita
rasakan?// Dan jika kita menjadi imam Ahmad/ apa yang kita rasakan?// Tentunya
rasa haru akan memenuhi dada kita// Di samping itu/ keimanan dan rasa cinta
kita kepada Alloh
akan semakin menancap kuat//

Inspirasi kita hari ini adalah/
kita harus yakin dengan rencana Alloh selama kita bertawakal dan selalu
istiqomah dalam ketaatan// Selain itu kita juga bisa belajar dari sikap rendah
hati imam Ahmad rahimahullah yang tidak menampakan jati dirinya// Walaupun ia
seorang tokoh yang tak sepantasnya tidak dikenal//
No comments:
Post a Comment