14 Oct 2016

Belajar dari Keliaran Imajinasi Anak-Anak

Dua hari yang lalu tepatnya pada hari kamis (13-10-2016) aku dan empat orang temanku sesama duta CRB (Cinta Remaja Bangsa) diundang oleh SMA-SMP Al-Firdaus –salahsatu sekolah swasta di surakarta- untuk mengisi pelatihan kepenulisan siswa-siswinya.

Jujur, sebelumnya aku belum pernah mengisi acara-acara kayak ginian. Tapi karena diminta aku kan nggak mungkin ngelak. Nggak profesional banget kan kalo seandainya kita promosiin yayasan pembinaan kita, eh pas waktunya diminta bantuan ngebina kita ngacir entah kemana.

Singkat cerita aku dan sohib sesama duta CRB nyanggupin tantangan itu. Secara kalo aku pribadi nggak masalah dengan tema yang diangkat. Toh aku sendiri suka dengan dunia tulis menulis. Disamping itu aku juga sudah beberapa kali ikut event talk show menulis beberapa tokoh kepenulisan nasional. Masa sih kagak ada yang nyantol di otak.

Setahun yang lalu aku pernah ikutan kampus Fiksi Roadshow yang diadakan oleh penerbit diva press. Salahsatu penerbit assal jogja yang concern di bidang penerbitan fiksi-sastra. Waktu itu yang ngisi adalah pendiri penerbit itu sendiri. Kalo namanya aku lupa. Tak lama setelah itu aku juga sempet ikut talk show kepenulisan yang diadakan oleh Universitas Siliwangi (UNSIL) dengan mendatangkan penulis dari luar jawa. Nama penulisnya aku lupa. Secara itu penulis bukan penulis beken.

Lho, kok aku jadi ngalor ngidul ya, baik kembali ke laptop! Nah, setelah kita sanggupi tawaran mengisi acara pelatihan tersebut, aku langsung deh searching materi kepenulisan lewat mbah google. Tak tanggung-tanggung, aku baca semua saran link tentang trik kepenulisan.
Setelah materi terkumpul, aku mentransformasikannya (ceileh...bahasanya J)ke dalam media pressentasi power point. Alhamdulillah jadi dalam dua hari.
****
Hal yang diharapkan dari kegiatan pelatihan kepenulisan itu, diharapkan para siswa bisa mengaplikasikan langsung materi yang mereka dapatkan. Setidaknya itu yang diharapkan bapak susilo bambang yudhoyo....eh! pak SUSILO doang ding! Waka kesiswaan dari SMA alfirdaus.
“kita kan juga punya majalah sekolah yang terbit setiap satu semester sekali mas. Ya setelah kegiatan ini mudah-mudahan aja anak-anak bisa termotivasi untuk menulis di majalah sekolah. Karena yang selama ini mengisi konten majalah hanya gurunya thok.”

Oke lah kalau begitu.

“dan lagi, sekolah kita kan sekolah inklusive. Jadi siswa kami tidak hanya anak-anak konvensional (bank kali, bank konvensional vs bank syariah J). Kami juga punya siswa yang berkebutuhan khusus. Jadi nanti kalo pas presentasi ada anak yang tingkahnya aneh-aneh atau nyelonong ke depan sambil nanyain yang macem-macem mohon maklum ya.”

Waduh! Tantangan baru nih.

So, karena permintaan bapak susilo tersebut, aku berinisiatif untuk langsung menyuruh siswa membuat karya tulis berupa simple story setelah pelatihan selesai. Macem-macem responnya dan macem-macem pula karya tulis mereka.

Ada pelajaran menarik yang aku dapatkan dari karya tulis mereka. Karya anak-anak –aku akui- sangat jujur dan polos. Selain itu imajinasinya juga liar dan tinggi. Ya begitulah kalo anak-anak. Ngomong-ngomong, justru aku mendapatkan beberapa ide menulis dari karya anak-anak SMP alfirdaus.
Saya kasih contoh karya yang “jujur” dari salahsatu karya mereka

Nama : Mawar (samaran)
KRIIK...
KRIIK....
KRIIIK....
Itu suara jangkrik di hatiku. Hari ini pelatihan nulis yang diadakan kakak CRB. Aku nggak paham apa sih yang mereka omongin. Aku suruh nulis, tapi males ah, nggak bisa nulis. Nggak bakat.

Aku asli ngakak bacanya. Jujur banget nih anak.

Ada ide-ide yang aku anggap sangat luar biasa. Bayangkan, anak-anak itu menulis tentang manusia kecoa. Ceritanya ada anak lelaki yang nggak nyadar makan kecoa yang nyantol di sandwich. Tak tahunya pas bangun tidur ia jadi kecoa (nggak ding!). singkat cerita, si anak itu bisa terbang dan lincah kayak kecoa. Ini cerita fantasi yang menarik bagi saya.

Ada lagi cerita yang nggak kalah seru.

Ceritanya, ada anak cowok yang suka ngebully temen-temannya yang punya muka pas-pasan alias jelek binti butut. Banyak teman-temannya yang sakit hati. Endingnya, si cowok tadi berubah jadi kera gara-gara didoakan buruk sama orang yang diejeknya. Tiba-tiba tumbuh buntut di ujung pantatnya. Badannya juga pada berbulu. (jadi inget sinetron Monyet Cantik di indosiar deh)
Oke, cukup disini dulu curhatnya. Lain kali aku share pengalaman-pengalaman unik lainnya.


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment