1 Jun 2016

Kenangan Masa Kecil; Permainan-Permainan Anak Kampung

Jika kamu lahir di era tahun 90an ke bawah dan kamu juga lahir di desa, pasti kamu nggak bakalan asing dengan permainan-permainan anak desa. Yang mana, permainan itu saat ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak desa itu sendiri. Maklum lah, sekarang kaum desa sedang berada pada posisi transisi yang tak jauh beda dari kota semenjak masuknya internet ke desa dan teknologi yang semakin berkembang. Anak-anak desa zaman sekarang pun sudah akrab dengan permainan anak kota semisal PS dan sudah sibuk dengan gadget.
Nah, kalian pada penasaran kan, apa aja sih permainan anak desa itu? Chek it out deh;

“Judi” gambar, karet gelang dan kelereng.
 
Semasa saya kecil, saya sangat suka mengumpulkan gambar-gambar yang dipotong seukuran kartu untuk diadu. Tentunya gambar yang memang dibuat khusus untuk diadu. Permainannya seperti ini: setiap orang menyimpan gambar yang ia miliki sesuai kesepakatan. Setelah itu dikumpulkan dan dibalikkan gambar atas jadi di bawah. Dan setiap orang yang menyimpan gambarnya diberi kesempatan untuk menepukkan tangannya di samping gambar-gambar tersebut. Jika ada gambar yang terbalik karena angin dari tepukan tangan, maka gambar itu menjadi miliknya. Dan masih banyak permainan gambar yang saya sudah lupa.

Pecle
Saya tidak tahu apa istilah permainan ini dalam bahasa indonesia. Yang jelas, permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan, tapi tak menutupn kemungkinan sebagian anak lelaki pun suka, walau tidak banyak. Termasuk saya. Heheh. Maklum, saya dijepit oleh kakak dan adik perempuan. Jadi wajar dalam hal permainan selalu ngikut dan taklid sama kemauan saudara perempuan. Permainannya seperti ini: kita membuat garis kotak-kotak di tanah. Bisa dilihat di gambar yang tertera di bawah. Nah, kita hompimpah untuk mendapatkan giliran. Setelah itu, yang punya giliran melempar pecahan gentingn ke kotak pertama. Jika lemparan leluar dari garis atau tepat mengenai garis, maka dia batal dan diganti oleh pemain selanjutnya. Ketika mendapat giliran lagi, dia harus melempar di kotak yang ia salah tadi. Jika berhasil ia harus meloncati kotak demi kotak dan selanjutnya. Dari satu kotak ke kotak yang lain genting itu dilempar hingga kotak terlahir.
Setelah semua kotak terlewati, dilanjutkan babak ke dua. Si anak membelakangi kotak dan melempar genting tanpa melihat ke arah belakang. Jika genting bertengger di kotak dengan tepat, maka kotak itu menjadi miliknya yang tidak boleh dilewati pemain yang lain. Yang menyedihkan adalah jika dua atau lebih dari kotak itu dimiliki secara berurutan oleh satu orang, maka yang lain harus bisa meloncat sejauh mungkin supaya tidak menginjak kotak milik temannya.

Congklak
Ini permainan anak cewek yang mengasyikan. Permainannya memakai alat congklak berupa berupa biji congklak dan cekungan-cekungannya. Bisa juga kita membuat cekungan di tanah yang dipadatkan dan kelereng atau kerikil sebagai biji congklaknya. Permainannya seperti apa? Ah, yang ini saya terlalu susah menjelaskannya. Googling aja ya.
Petak umpet
Yang ini juga nggak usah aku jelasin. Pastinya udah pada familiar.
Ucing-ucingan (kejar-kejaran/kucing-kucingan
Yang ini bisa dimainkan dengan bebas dengan adanya satu kucing dan ayam yang dikejar-kejar semau kucing. atau bisa juga permainan dibikin seru dengan membuat lingkaran. Di dalam lingkaran ada “ayam” yang ingin bebas keluar. Sementara si “kucing” mengitari lingkaran dan berusaha menjangkau si ayam. Jika si ayam bisa keluar maka ia bebas.

Gobak sodor
Kasti
Lompat tali

Ada yang mau menambahkan permainan yang lainnya? Silakan komentar
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment