27 May 2016

Makan Sesajen

Di kampung Bulupayung ada tradisi mempersembahkan sesajen di tempat-tempat yang dianggap angker dan ada penunggunya. Sesajen bisa ditemukan di pinggir-pinggir kali, di bawah pohon besar yang sudah tua, di belakang rumah angker, di pekuburan dan tempat lainnya.
Bapak husni selaku ajengan pendatang di kampong sudah mewanti-wanti bahwa perbuatan itu hanyalah tahayul dan khurafat yang tidak layak dilakukan. Ada sebagian orang yang tersadar dan tidak lagi mempersembahkan sesajen, ada pula yang masih tetap memegang teguh tradisi tersebut dengan alasan memegang nilai-nilai tradisi leluhur.
Ada sisi lain yang membuat husni dan nandi semangat setiap kali membahas tentang sesajen. Apa lagi kalau bukan memburu makanan sesajen. Husni sudah tahu betul jadwal warga kampong ketika mempersembahkan sesajen di tempat keramat. Sesajen biasa dipersembahkan pada hari kamis menjelang malam jumat. Dipersembahkan seminggu sekali atau paling lambat sebulan sekali.
Kau tahu apa yang dilakukan husni dan nandi pada hari jumat sepulang sekolah dan melaksanakan salat jumat? Ya, berburu penganan sesajen. Tentu saja mereka tidak pernah mengatakan hal itu kepada emak dan bapak nandi. Adapun orang tua husni tidak melarang memakan makanan sesajen kecuali daging ayam.
“karena ayam itu disembelih bukan atas nama allah, maka haram untuk dimakan.”begitu kata emak husni ketika suatu hari husni menanyakan alasan emak melarangnya memakan daging ayam yang ia temukan di keranjang sesajen. Selain daging ayam, husni dan nandi juga sering menemukan penganan enak-enak di atas keranjang sesajen. Mereka berdua pernah memakan dodol, buah apel, jeruk, jenang, kue kong guan dan ranginang sesajen.
Dan hari ini nandi menjemput husni untuk mencari sesajen. “husni, ayo kita nyari makan.”serunya sembari terkekeh-kekeh.
“ayo!!”seru husni dengan antusias. Ia segera mengambil sandal, memakainya dan berlari menghampiri nandi.
Mereka mulai “beraksi” menyisir pinggiran kali cimareme. Barangkali ada warga yang menggantungkan sekeranjang sesajen di pohon leungsir. Mereka mulai menyibak semak-semak di pinggir sungai dan pepohonan leungsir.
Benar saja. Beberapa langkah menuju bendungan hilir mereka menemukan sekeranjang bamboo sesajen tergantung di pohon leungsir yang menjorok ke tengah sungai.
“nan, kamu kan pinter manjat. Coba ambil sesajennya.”pinta husni. Nandi menganggukan kepala dan mulai memanjat pohon leungsir yang doyong ke tengah sungai.
Tidak menunggu lama, tangan nandi sudah bisa menggapai tali keranjang dan menariknya dengan kuat hingga lepas.”HORE! ada tiga roti sama apem jang husni.” Teriaknya kegirangan.
“cepat bawa turun. Nanti keburu ada orang lewat lho nan.”seru husni dari pinggir sungai. Nandi mengangguk dan memegang keranjang dengan tangan kiri. Sementara tangan kanannya memegang batang pohon. Perlahan ia menuruni dahan.
“hati-hati nan, jangan sampai jatuh.”husni memperingatkan.
Baru beberapa detik setelah husni memperingatinya, nandi terpeleset. Ia kaget dan tangannya segera menggapai dahan leungsir. Sesajen di tangan kirinya berhamburan jatuh ke sungai. Dahan yang digapainya tidak terlalu kuat sehingga patah.
BYUUR!!
Nandi kuyup oleh air. Ia berusaha berenang ke hilir untuk mengejar keranjang sesajen yang hanyut oleh air.
“nandi, percuma. Kue-kuenya sudah basah dan tenggelam.”teriak husni dari pinggir sungai.
“tadi aku melihat empat buah jeruk husni. Nanti kita bisa bagi rata.” Jawabnya sembari terus mendayungkan tangannya. Beberapa saat lamanya ia berhasil menggapai keranjang dan perlahan membawanya ke pinggir sungai.
Nandi ngos-ngosan. Matanya tampak tak semangat melihat isi keranjang. Disana teronggok sebutir jeruk yang tersisa.”yah…Cuma satu jeruk yang kita dapat.”
Husni tersenyum jahil.”kamu jangan pesimis dulu. Ada dua tempat lagi yang menjadi target kita lho. Kamu ingat kan pohon bungur di simpang jalan dan kuburan putri di pinggir sawah itu?”
Nandi mengangguk senang. sementara tangannya membelah sebutir jeruk yang ada di keranjang. Satu bagian ia berikan kepada husni. Mereka segera berlalu dari tempat itu sembari mengunyah jeruk sesajen.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment