9 Jan 2016

GURU NERVOUS; KELAS ADALAH MEDAN TEMPUR YANG MENYIKSA

Pak salim menyeka keringat dingin di keningnya. Walaupun ia sudah sering berdiri di depan kelas 12. Tetap saja ia merasa grogi di bawah tatapan puluhan siswanya itu. Apalagi yang ia takutkan? Kenapa ia bisa grogi di depan kelas?
Mungkin ada segelintir guru yang merasa tidak percaya diri ketika ia berdiri di depan kelas. Bukan sekedar faktor keahlian belaka yang menyebabkan luruhnya rasa percaya diri. Tapi juga bisa jadi karena faktor murid itu sendiri atau karena faktor-faktor lainnya.
Sebagian guru memang menghadapi fenomena tersesat dalam bidang yang berbeda dari latar yang ia pelajari. Misalkan seorang sarjana S1 Matematika ditugaskan untuk mengajar bahasa indonesia. Tentu saja ini sangat mengganggu profesionalisme. Tak ayal, ketika dia mulai berada di depan kelas, ia merasa gelagapan. Walau mungkin hal ini bisa menghilang asalkan sang guru mulai beradaptasi dengan amanah pengajaran yang diembannya.
Ada juga guru yang merasa nervous dan tersiksa akibat ulah murid-muridnya yang ‘kurang ajar’. Alih-alih dia yang menguasai kelas, justru ia sendiri yang merasa dikuasai oleh anak didiknya sendiri. Seharusnya, guru mempunyai power dan tidak merasa kecil di hadapan anak didiknya sendiri.
Selain fenomena di atas ada juga guru yang menerapkan metode militer di depan kelas. Ia tidak pernah tersenyum di hadapan peserta didik. Alih-alih menyapa mereka dengan hangat di setiap awal pelajaran, sang guru melenggang di bawah tatapan muridnya yang canggung. Tidak ada kehangatan yang melingkupi kelas selain aura dingin yang sangat menyiksa.


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment