9 Jan 2016

INILAH METODE PENDIDIKAN RASULULLAH SAW

Oleh: Husni Mubarok
SELAMA ini kita terkagum-kagum dengan pemikiran para ahli filsafat dan teori-teori pemikir barat. Kita beranggapan bahwa hanya pemikir baratlah yang memang layak untuk dijadikan rujukan dalam berbagai keahlian yang beraneka macam. Hujah dari semua itu adalah karena memandang dunia barat yang lebih maju daripada dunia timur. Dan kemajuan itu lebih kentara dalam dunia pemikiran dan teknologi.
Kita tidak mengingkari sumbangsih para ahli barat terhadap pemikiran dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dan kita juga tidak sedang mengajak untuk menjauhi karya-karya mereka. Terlepas dari semua itu, kita juga sudah seharusnya menyadari bahwa kita juga memilki sejarah kejayaan yang patut kita tiru dan kita banggakan. Kita tidak boleh begitu saja mencampakan sejarah kita pada tong sampah peradaban masa lalu. Lalu menutup mata  dan berpura-pura tidak tahu. Padahal apa yang kita campakan itu adalah warisan yang paling berharga dan mahal untuk diukur dengan hal apa pun.
Allah swt. Telah mengutus seorang rasul di tengah kondisi kebodohan dan khurafat yang meraja lela. Mengubah sendi- sendi peradaban yang kelam menuju peradaban yang beradab.
Allah Swt. Telah menyatakan dalam kitab-Nya bahwa rasul yang ia utus adalah seorang muallim (guru).
“dialah yang mengutus kepada kaum yang  buta huruf seorang rasul diantara mereka yang membacakan ayat-ayat-Nya  kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (as-sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS. Al-jumu’ah:2)
Pernyataan yang sama juga bisa dilihat dalam qur’an Ali Imran:164, al-Baqarah: 151.
Maka, apa salahnya kita memulai menelaah bagaimana metode rasulullah dalam menyampaikan risalah Allah? Bagaimana strategi pengajaran rasulullah kepada umatnya? Setidaknya kita bisa belajar dari strategi rasulullah saw dalam menyampaikan risalah yang ia emban.
Disini kita akan memaparkan kembali strategi pengajaran rasulullah yang disadur dari buku,” Menjadi Guru yang Sukses dan Berpengaruh karya DR. Muhammad Abdullah Ad-Duweiys.
a.       Memicu dorongan belajar
1.       Penjelasan tentang keutamaan ilmu dan mencari ilmu.
Dalam haditsnya yang mulia rasulullah sering memberi motivasi tentang keutamaan mencari ilmu dan keutamaan orang yang mencari ilmu dan mengamalkannya.
2.       Membuat murid merasa membutuhkan ilmu
b.      Menggunakan sarana penunjang
Rasulullah saw menggunakan berbagai macam metode yang tepat sasaran dan efektif ketika menyampaikan risalahnya. Metode dakwah rasulullah tidak monoton dan stagnan pada satu cara yang sama. Rasulullah tidak hanya menyampaikan ayat-ayat allah di atas podium saja. Melainkan di berbagai kesempatan dan keadaan dengan cara penyampaian yang sangat elegan dan mengena. Berikut metode rasulullah dalam mentarbiyah para sahabatnya.
1.       Kadang-kadang dengan menggunakan isyarat seperti sabdanya dalam salahsatu hadits yang menerangkan tentang keutamaan pemelihara anak yatim,”saya dan penjamin anak yatim di surga adalah seperti ini.”beliau mengisyaratkan telunjuk dan jari tengahnya dan sedikit merenggangkan antara keduanya.[1]
Sabdanya yang lain,”fitnah dari arah ini.”dan beliau menunjuk ke arah timur.[2]
2.       Kadang-kadang beliau membuat sebuah perumpamaan atau cerita. Sebagaimana dalam sabdanya,”perumpamaan seseorang yang berpegang teguh dengan batasan-batasan Allah dan orang yang melanggarnya, seperti suatu kaum yang mengundi tempat duduk di sebuah kapal. Sebagian mendapat tempat di atas dan sebagian di bawah. Orang-orang yang bertempat di bawah, jika mereka mengambil air, maka mereka melewati orang-orang yang berada diatasnya. Mereka berkata,’kalau kita membuat lubang disini untuk mengambil air, niscaya kita tidak mengganggu orang-orang yang diatas. Jika keinginan mereka dibiarkan, niscaya seluruh penumpang akan tenggelam, dan jika mereka melarang, niscaya mereka akan selamat dan semua penumpang akan selamat.[3]
3.       Kadang-kadang beliau membuat gambar untuk menerangkan maksud yang ia harapkan bisa ditangkap dengan jelas oleh para pendengarnya. Beliau membuat garis persegi empat. Kemudian beliau membuat garis panjang yang keluar dari kotak . memisahkan kotak persegi empat tersebut menjadi dua, kemudian beliau membuat garis-garis pendek di salahsatu sisi kotak persegi empat tersebut. Kemudian beliau bersabda,”ini adalah manusia, ini adalah ajalnya yang mengelilinginya atau yang telah mengelilinginya. Garis panjang di tengah yang keluar dan membelah ini adalah impiannya. Garis-garis pendek ini adalah hal-hal yang bisa terjadi padanya. Jika dia selamat dari yang ini, maka tidak dari yang itu.[4]
4.       Kadang-kadang beliau menceritakan kisah nyata yang terjadi pada umat-umat terdahulu. Seperti kisah tiga orang lelaki yang terjebak di gua dan bertawasul dengan amalan-amalan mereka. Dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang sejenis
5.       Kadang beliau menghubungkan suatu keterangan yang masuk akal dengan gambaran yang nyata. Suatu ketika beliau melihat rembulan di malam purnama, kemudian beliau bersabda,”sesungguhnya kalian akan melihat tuhan kalian sebagaimana kalian melihat bulan rembulan ini, tidak terhalangi sedikit pun. Maka jika kalian mampu menjaga salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam, maka lakukanlah.”
Kemudian beliau membaca firman allah swt,”dan bertasbihlah dengan memuji tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.”




[1] Diriwayatkan oleh imam bukhari (5304)
[2] Diriwayatkan oleh imam bukhari (5296) dan imam muslim (2905)
[3] Diriwayatkan oleh imam bukhari (2493)
[4] Diriwayatkan oleh imam bukhari (6417).
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment