4 Jun 2015

Dari Rohingya


Usah kita berharap terhadap demokrasi yang semu
Tak usah kita berharap banyak kepada banyaknya manusia dan aktifis yang tiada nyali

Kita hanya berharap kepada Allah azza wajalla dan saudara- saudara kita yang masih punya hati nurani
Kita perwalikan jiwa-jiwa kita kepada jiwa-Nya yang kekal dan mukminin yang punya jiwa ukhuwah

Ketika bayi-bayi kita ditebas dalam sekali tebas
Ketika ibu-ibu  dan bapak-bapak kita disembelih di depan mata kepala sendiri
Ketika para imam masjid dibakar dan dicacah tanpa prikemanusiaan
Ketika sumpah serapah mampir di telinga dan kita disebut anjing gila oleh para durjana
Ketika masjid kita dan rumah-rumah kita hangus terbakar dan tak tersisa
Kita hanya punya baju yang melekat di badan
Selebihnya hanya harapan dan ketawakalan
Dan segunung keimanan yang kami pertahankan

Kita berjalan tanpa arah
Kita terusir dengan kehinaan
Kita berlayar di perahu hingga berbulan-bulan dan bingung dengan tujuan
Kelaparan mendera kami
Kehausan mencekik kami
Rasa mual dan pusing mendera anak dan istri kami
Luka di tubuh kami masih belum kering
Bayi-bayi kami menangis sepanjang perjalanan di atas lautan yang lengang

Perempuan kami terisak diantara angin laut yang tiada berkesudahan

Ketika negara-negara tetangga menolak kehadiran perahu kita dengan wajah dinginnya
Hingga rahmat-Nya menghampiri kita lewat tangan-tangan saudara kita di semenanjung indonesia

Hingga Cinta dan Kasih-Nya mewujud lewat uluran kasih Dari Saudi dan Turki

Kami bisa tersenyum sejenak dan bersyukur.
Tapi tetap saja kita tak bisa menghapus semua mimpi buruk kita yang pernah kita alami.

Ketika orang-orang berjubah jingga itu menyeringai lebar
Bagai monster yang haus darah

Provokasi

Opini

Mulai menghujam kebencian di hati para tetangga kami

Ya Allah, kami masih menggantungkan asa dan tawakal hanya kepada-Mu saja
La haula wala quwwata illa billah
Kami masih mewakilkan jiwa-jiwa kami hanya pada-Mu saja
Hasbunallah wani'mal wakil
Ni'mal maula wani'man nashiir
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment