Karakter dari karya-karyaTere Liye adalah selalu mengedepankan
nilai-nilai yang begitu kental dan penuh makna. Selain gaya penceritaan yang
menyenangkan, tere liye juga mampu menggiring pembacanya untuk memaknai lebih dalam
arti dari segala hal. Kita bisa mendapatkan nilai-nilai yang positif dari tulisan-
tulisannya. Salah satu novel yang membuat saya takjub adalah novelnya yang berjudul
Ayahku (Bukan) Pembohong.Dalam novel ini diceritakan bahwa tokoh Dam
sangat menyayangi ayahnya dan ibunya. Iamenyayangi ibunya karena kebersahajaannya.
Sementara ia menyayangi ayahnya karena cerita-cerita hebat dari petualangan ayahnya.
Ia percaya sepenuhnya bahwa memang ayahnya hebat dengan cerita-cerita tersebut.
Tapi dengan berjalannya waktu, dam menyadari bahwa cerita ayahnya
hanya dongeng belaka. Ia mulai meragukan cerita-cerita ayahnya yang
terkesanberlebih-lebihan. Mana mungkin ayahnya kenal dengan sang kapten sepak
bola yang sering ayahnya ceritakan? Mana mungkin lembah Bukhara dan aple emas itu
ada? Bukankah itu ada hanya di bukucerita?Mana mungkin ia bisa percaya bahwa ibunya
mantan aktris.
Bahkan Dam berusaha menjauhkan anak-anaknya dari cerita ayahnya
alias kakek dari anak-anaknya setelah ia berumahtangga dan mempunyai dua anak bernama
zas dan qon. Tapi rupanya dam keliru. Ia merasa sangat menyesal setelah pemakaman
ayahnya. Ternyata sebagian dari cerita ayahnya adalah benar adanya. Padahal,
selama ini dam menganggap seluruh kisah dan cerita ayah adalah bohong belaka. Dam
tergugu dan menyesal telah menyia-nyiakan
ayahnya, bahkanmengusir ayah dari rumahnya karena tidak berhenti menceritakan cerita
(bohong) pada kedua anaknya.
No comments:
Post a Comment