22 Apr 2015

TIDAK SEKEDAR MEMPERHATIKAN

“Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.” (QS. Yunus: 101)
Dalam ayat tersebut allah azza wa jalla memerintahkan kita untuk memperhatikan “apa” yang ada di langit dan di bumi. Bukan hanya sebatas memperhatikan kemudian mengagumi. Bahagia dan senang dengan segala ciptaanya. Tapi dalam ayat tersebut, kita juga dituntut untuk bisa memikirkan atau mentafakuri, apa sebenarnya maksud dari penciptaan itu sendiri. Apa makna yang terkandung dalam penciptaan agung itu. Sayangnya, banyak dari kita yang hanya sebatas mengagumi dan merasa bahagia dengan apa yang bisa kita lihat. Pandangan kita, pendengaran kita tidak sampai pada maksud Dari apa yang kita lihat dan yang kita dengar. Hambar. Absurd. Tanpa makna sama sekali.
Lalu harus bagaimana? Jawabannya, kita bisa merenungkan ayat allah swt dalam surah ali imran ayat 191.
“orang-orang yang mengingat allah ketika mereka berdiri, duduk dan berbaring di atas punggung mereka, dan mereka selalu berpikir tentang penciptaan langit dan bumi. (mereka mengatakan ) duhai rabb kami, sungguh tidak engkau ciptakan ini semua sia-sia. Maha suci engkau, maka hindarkanlah kami dari siksa api neraka.”
Orang-orang yang seperti inilah yang selalu dinaungi rahmat dan hidayah dari rabb-nya. Mereka bukan sebatas mengagumi dan bahagia dengan apa yang mereka lihat. Tapi hati mereka turut bergetar karena ketakjuban itu. Bukan hanya sekedar hati belaka. Lisan, dan anggota badannya membenarkan dengan bertasbih dan menyempurnakan ibadah dengan sepenuh rasa cinta dan rindu kepada sang maha pencipta.
Mereka melihat gugusan bintang, bulan dan lautan dengan hati yang bertasbih akan kekuasaan tuhannya. Beda halnya dengan orang rata-rata, yang sebatas berdecak kagum dengan semua itu, tapi justru hatinya semakin jauh dari allah. Ia terlena dengan apa yang ia lihat. Ia tidak menyadari bahwa apa yang ia lihat adalah secuil dari semua apa yang ia ketahui tentang penciptaan tuhannya. Jika seandainya hati dan anggota badannya ikut serta dalam rasa takjub itu, ia niscaya tak akan pernah berhenti memuji dan bertasbih kepada tuhan seru sekalian alam.
Hal di atas kita bisa analogikan sepeti seseorang yang kedatangan tukang pos. pertama kali ia tahu deru motor tukang pos. dan penglihatannya menguatkan apa yang ia tahu dari motor dan seragam yang dipakai oleh tukang pos. selain itu, ia juga melihat sampul surat yang begitu indah dan ia tahu bahwa surat itu adalah surat penting dan khusus untuk dirinya. Ia menerima surat itu. Tapi ia tidak membuka dan membacanya. Ia hanya mengagumi sampul surat yang indah dan harum. Ia hanya terpaku melihat sampul surat, padahal, subtansi surat itu ada pada lembar surat di dalamnya. Untuk ia baca dan ia pahami, apa gerangan maksud dari surat tersebut.
Jadi, mari kita benahi hati dan jiwa kita untuk selalu mengingat segala ciptaan-Nya yang telah Ia hamparkan untuk kita. Segala ciptaannya yang menakjukan adalah ‘surat cinta’ yang agung dan indah untuk kita ‘baca’ dan hayati. Ciptaaan-Nya itu tak lain supaya rasa cinta dan kerinduan kita semakin menancap kuat  hanya kepada-Nya.
Mari kita renungkan…..

(100 tafakur keimanan , husni mubarok)
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment