22 Apr 2015

Banyak Hal yang Harus Kita Syukuri

Kita sepantasnya bersyukur atas segala anugerah yang telah Allah berikan kepada kita. Anugerah dan nikmat yang Ia berikan tak akan bisa kita hitung dan tak bisa ditukar dengan barang apa pun yang kita punya, karena sejatinya –bahkan- yang kita punya pun adalah kepunyaan Allah. 

Diri kita sendiri adalah kepunyaan-Nya. Hanya Allah yang menggenggam kehidupan kita.

Kita patut untuk bersyukur atas keislaman dan keimanan kita. Penghulu dari segala nikmat adalah kita berada dalam kimananan dan selalu ruku dan bersujud untuk-Nya. 

Bandingkan dengan orang-orang non muslim yang mereka sama sekali tidak memiliki keimanan yang hanif seperti kita. Kita bersyukur sekaligus memohon kepada Allah untuk mengokohkan keimanan kita sampai nafas terakhir kita kelak.

Kita mesti beryukur atas segala kecukupan yang telah Allah anugerahkan dalam kehidupan kita. Betapa banyak saudara kita yang hidup dama kondisi serba kekurangan. Terkungkung oleh kelaparan yang menjerat mereka. Tidak mempunyai tempat tinggal unutk bernaung dari panas dan hujan.

Bersyukurlah dengan adanya kedua mata kita yang bisa melihat secara sempurna. Renungkanlah, betapa kegelapan menyelimuti kehidupan sebagian saudara-saudara kita yang buta alias tidak bisa melihat kedua matanya. Mereka tidak bisa melihat warna dan rupa. Gelap mengungkungi hari demi hari.

Bersyukurlah ketika kita mampu menggerakan kedua tangan dan kaki kita. Betapa banyak saudara kita yang tidak mempunyai anggota badan yang sangat vital tersebut. Beraktifitas hanya tergantung terhadap uluran tangan orang lain. Atau punya kaki dan tangan tapi lumpuh dan layu. Tidak ubahnya seperti orang yang tidak punya sama sekali.

Bersyukurlah terhadap kondisi yang aman dan ketentraman hari-hari kita, nyenyaknya tidur kita, dan tawa yang masih bisa lepas dari mulut kita. Betapa banyak saudara-saudra kita yang harus menjalani hari-harinya di tanah yang dilanda perang dan kejahatan. Setiap waktu harus waspada dengan bom dan desingan peluru. Sedikit sekali mereka tidur.

Bersyukurlah atas kehidupan yang bebas sebebas burung yang terbang menembus cakrawala. Karena tidak sedikit orang-orang yang harus menjalani hari-harinya di balik jeruji besi. Bahkan tidak bisa menatap sinar matahari sama sekali. Hidupnya hanya terbatas pada ruangan beberapa meter yang pengap dan lembab. Sementara kita masih bisa beraktifitas, bereksplorasi dan bekerja untuk kehidupan yang lebih baik.

Dari rasa syukur, tanpa kita sadari akan muncul rasa empati terhdap sesama kita. Empati adalah kondisi dimana kita sadar atas apa yang kita punya dan orang lain tidak punya. Dengan adanya empati, kita terdorong untuk membantu sesama dan tercipta ikatan sosial yang kokoh.

Dengan adanya rasa syukur, kita terhindar dari sifat serakah yang banyak menjerumuskan orang-orang dalam kubangan kenistaan. Yang mendorong timbulnya sifat serakah adalah perasaan yang selalu merasa kurang. Orang yang serakah merasa tidak yakin dan ragu akan jaminan rezeki dari Allah yang Maha Pemberi rzeki. 

Cukuplah kisah Qarun yang terbenam kedalam bumi menjadi contoh bagaimana kesudahan orang-orang yang serakah terhadap harta. Cukuplah kisah orang-orang yahudi yang dikutuk menjadi kera menjadi bahan pelajaran, bagaimana kesudahan orang-orang yang tamak dengan kehidupan dunia. 

Wallahu a’lam bishowab

(100 renungan keimanan , husni mubarok)
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment