Waktu subuh adalah waktu yang penuh keberkahan. Ada banyak
rahasia yang begitu agung dalam waktu yang satu ini. Ada juga banyak kisah yang menakjubkan tentang orang-orang yang menjadi sahabat waktu tersebut.
Rijaalul
fajr. Manusia-manusia subuh yang selalau melangkahkan kaki mereka menuju rumah Allah untuk memuji, bertasbih dan bertakbir dengan ruku’ dan sujud di
hadapan-Nya.
Para lelaki yang setiap langkahnya bernilai pahala. Dari mulutnya
keluar setiap perkataan yang baik seiring dengan langkah kakinya menuju
keridhoan dan keberkahan Allah swt.
Subuh atau waktu fajar adalah waktu yang banyak keutamaan
yang terkandung di dalamnya.
Dalam salahsatu haditsnya, Rasulullah saw, pernah
bersabda,”…dan malaikat siang dan malam berkumpul di waktu subuh.”
Dalam hadits yang lain disebutkan.”Saling bergantian datang
kepada kalian malaikat siang dan malaikat malam. Lalu mereka berkumpul di saat
shalat subuh dan shalat ashar.
Malaikat yang tinggal bersama kalian pun naik ke
langit dan ditanya oleh Rabb mereka –dan Allah Maha Tahu tentang keadaan
kalian- .’bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaku?’ mereka mengatakan,’kami
datangi mereka ketika mereka sedang shalat. Dan kami tinggalkan mereka saat
mereka sedang shalat pula.’
Betapa mulianya kedudukan orang yang selalu shalat subuh
berjama’ah dan di awal waktu.
Ada sebuah hadits yang begitu indah menggambarkannya.”tidak
akan tersentuh api neraka, orang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan
sebelum terbenamnya.”
Demikian hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh
imam muslim. Ada lagi hadits yang diriwayatkan oleh muslim,”barangsiapa yang
shalat subuh berjama’ah, seolah ia melaksanakan shalat sepanjang malam.”
Banyak orang yang telah menghibahkan waktu fajarnya untuk Rabb mereka. Salahsatunya adalah syaikh abdul aziz bin baz. Dia adalah
salahsatu ulama Saudi yang wara’. Suatu hari, murid-muridnya datang untuk
berjamaah ke masjid. Setelah shalat berjamaah selesai, mereka duduk menunggu
kedatangan sang Syaikh untuk mengajari mereka. Mereka heran sejak waktu subuh
tiba, karena, Syaikh yang biasanya datang mengimami dan mengajari mereka tidak
datang hari itu.
Akhirnya mereka sepakat untuk mendatangi rumah Syaik Abdul Aziz bin Baz. Penjaga rumah mempersilakan mereka ke dalam kamar Syaikh.
Ketika
mereka masuk, ia bertanya,”Jam berapa sekarang?”
“Sekarang jam setengah
enam,”jawab salahseorang murid.
Syaikh bertanya.”kalian sudah shalat subuh?”
mereka katakana,”ya”
Beliau terkejut dan menjawab.”laa haula wala quwwata illa
billah…, ini pertama kalinya saya seumur hidup terlewat waktu shalat subuh….”
Subhanallah…betapa ia istiqomah bersahabat dengan fajar dan menjadi rijaalul
fajar yang mengagumkan.
Ada banyak kisah-kisah keistiqomahan para rijaalul fajr yang
bisa kita renungkan.
Ada seorang da’I yang selalu bangun di awal waktu. Ia
mengatakan bahwa ia selalu berangkat tidur dengan doa dan surah muawwizatain
(alfalaq dan an-nas), selain itu, sebelum tidurnya selalu dengan hati bersih.
Tidak ada dendam yang tersisa di hatinya. Ia berangkat tidur dengan memaafkan
kesalahan orang-orang yang punya salah kepadanya.
Setiap bangun shalat subuh, ia selalu menelpon empat puluh
temannya yang sengaja ia kumpulkan nomornya dan selalu ia hubungi beberapa
menit sebelum subuh tiba. Bahkan teman-temannya pun merasa gembira dan
tertolong dengan telpon ‘subuhnya’. Lalu kita bisa bayangkan, betapa
berlipat-lipat pahala yang akan ia dapatkan karena amalnya itu.
Saudaraku,
Sudah saatnya kita menjadikan mereka sebagai isnpirasi yang
menggugah jiwa. Sudah saatnya kita tidak menjadi tawanan setan dengan masih
terlena ketika adzan subuh berkumandang. Terbiasa mengakhirkan waktu, baik
waktu shalat subuh atau waktu shalat yang lainnya. Bagaimana mungkin kita akan
melepaskan kesempatan emas tersebut, sementara hadits-hadits dengan tegas
menyebutkan keutamaannya. Sementara orang-orang sudah membuktikan keberkahannya
kepada kita.
Mari kita tutup pembahasan kita kali ini dengan memohon
kepada Allah petunjuk terhadap jiwa dan ruh kita untuk benar-benar menjadi
hamba Allah yang mengabdi kepada-Nya. Menjadi rijaalul fajr diantara rijalul
fajr lainnya.
“Ya allah, jadikan dalam hatiku cahaya, pada lisanku cahaya,
pada pendengaranku cahaya, di belakangku cahaya, dihadapanku cahaya,” kemudian
kita pungkas doa itu,”…dan jadikan aku cahaya.”
(100 renungan keimanan, husni mubarok)
No comments:
Post a Comment