22 Apr 2015

Manusia-Manusia Subuh

Waktu subuh adalah waktu yang penuh keberkahan. Ada banyak rahasia yang begitu agung dalam waktu yang satu ini. Ada juga banyak kisah yang menakjubkan tentang orang-orang yang menjadi sahabat waktu tersebut. 

Rijaalul fajr. Manusia-manusia subuh yang selalau melangkahkan kaki mereka menuju rumah Allah untuk memuji, bertasbih dan bertakbir dengan ruku’ dan sujud di hadapan-Nya. 

Para lelaki yang setiap langkahnya bernilai pahala. Dari mulutnya keluar setiap perkataan yang baik seiring dengan langkah kakinya menuju keridhoan dan keberkahan Allah swt.

Subuh atau waktu fajar adalah waktu yang banyak keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Dalam salahsatu haditsnya, Rasulullah saw, pernah bersabda,”…dan malaikat siang dan malam berkumpul di waktu subuh.”

Dalam hadits yang lain disebutkan.”Saling bergantian datang kepada kalian malaikat siang dan malaikat malam. Lalu mereka berkumpul di saat shalat subuh dan shalat ashar. 

Malaikat yang tinggal bersama kalian pun naik ke langit dan ditanya oleh Rabb mereka –dan Allah Maha Tahu tentang keadaan kalian- .’bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaku?’ mereka mengatakan,’kami datangi mereka ketika mereka sedang shalat. Dan kami tinggalkan mereka saat mereka sedang shalat pula.’

Betapa mulianya kedudukan orang yang selalu shalat subuh berjama’ah dan di awal waktu.

Ada sebuah hadits yang begitu indah menggambarkannya.”tidak akan tersentuh api neraka, orang yang shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya.” 

Demikian hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh imam muslim. Ada lagi hadits yang diriwayatkan oleh muslim,”barangsiapa yang shalat subuh berjama’ah, seolah ia melaksanakan shalat sepanjang malam.”

Banyak orang yang telah menghibahkan waktu fajarnya untuk Rabb mereka. Salahsatunya adalah syaikh abdul aziz bin baz. Dia adalah salahsatu ulama Saudi yang wara’. Suatu hari, murid-muridnya datang untuk berjamaah ke masjid. Setelah shalat berjamaah selesai, mereka duduk menunggu kedatangan sang Syaikh untuk mengajari mereka. Mereka heran sejak waktu subuh tiba, karena, Syaikh yang biasanya datang mengimami dan mengajari mereka tidak datang hari itu.

Akhirnya mereka sepakat untuk mendatangi rumah Syaik Abdul Aziz bin Baz. Penjaga rumah mempersilakan mereka ke dalam kamar Syaikh. 

Ketika mereka masuk, ia bertanya,”Jam berapa sekarang?” 

“Sekarang jam setengah enam,”jawab salahseorang murid. 

Syaikh bertanya.”kalian sudah shalat subuh?” mereka katakana,”ya” 

Beliau terkejut dan menjawab.”laa haula wala quwwata illa billah…, ini pertama kalinya saya seumur hidup terlewat waktu shalat subuh….”


Subhanallah…betapa ia istiqomah bersahabat dengan fajar dan menjadi rijaalul fajar yang mengagumkan.


Ada banyak kisah-kisah keistiqomahan para rijaalul fajr yang bisa kita renungkan. 

Ada seorang da’I yang selalu bangun di awal waktu. Ia mengatakan bahwa ia selalu berangkat tidur dengan doa dan surah muawwizatain (alfalaq dan an-nas), selain itu, sebelum tidurnya selalu dengan hati bersih. Tidak ada dendam yang tersisa di hatinya. Ia berangkat tidur dengan memaafkan kesalahan orang-orang yang punya salah kepadanya.

Setiap bangun shalat subuh, ia selalu menelpon empat puluh temannya yang sengaja ia kumpulkan nomornya dan selalu ia hubungi beberapa menit sebelum subuh tiba. Bahkan teman-temannya pun merasa gembira dan tertolong dengan telpon ‘subuhnya’. Lalu kita bisa bayangkan, betapa berlipat-lipat pahala yang akan ia dapatkan karena amalnya itu.

Saudaraku,
Sudah saatnya kita menjadikan mereka sebagai isnpirasi yang menggugah jiwa. Sudah saatnya kita tidak menjadi tawanan setan dengan masih terlena ketika adzan subuh berkumandang. Terbiasa mengakhirkan waktu, baik waktu shalat subuh atau waktu shalat yang lainnya. Bagaimana mungkin kita akan melepaskan kesempatan emas tersebut, sementara hadits-hadits dengan tegas menyebutkan keutamaannya. Sementara orang-orang sudah membuktikan keberkahannya kepada kita.

Mari kita tutup pembahasan kita kali ini dengan memohon kepada Allah petunjuk terhadap jiwa dan ruh kita untuk benar-benar menjadi hamba Allah yang mengabdi kepada-Nya. Menjadi rijaalul fajr diantara rijalul fajr lainnya.

“Ya allah, jadikan dalam hatiku cahaya, pada lisanku cahaya, pada pendengaranku cahaya, di belakangku cahaya, dihadapanku cahaya,” kemudian kita pungkas doa itu,”…dan jadikan aku cahaya.”

(100 renungan keimanan, husni mubarok)
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment