6 Apr 2015

KEKAYAAN YANG BERMAKNA

Kita setiap hari bekerja dan menghasilkan uang. Kita tak akan pernah melewatkan waktu terbuang dengan sia-sia. Time is money adalah bukan pepesan kosong belaka. Karena setiap detik waktu sangatlah berarti untuk keberlangsungan keuangan kita. Tapi tak sedikit diantara kita yang berpikiran sempit. Kita hanya beranggapan bahwa uang adalah segalanya. Uang yang mengendalikan kita, bukan uang yang dikendalikan oleh kita. Rekening dari berbagai bank semakin buncit dari bulan ke bulan, batangan emas dan kotak perhiasan semakin memenuhi lemari kita, pakaian-pakaian bermerk dan keluaran terbaru terpajang dengan anggun di lemari kamar. Tak ada yang kurang sedikit pun.
Tidak ada yang salah dengan kemewahan dan harta benda. Begitu juga dengan uang, tidak ada yang melarang mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Yang salah adalah dimana ketika kemewahan dan harta benda itu menjadikan rasa empati hilang dari hati kita. Kita tak lagi punya sikap charity terhadap sesama. Masa bodoh dengan realita social yang semakin menyesakan dada. Padahal, ada banyak ribuanbahkan jutaan anak-anak terlantar, pengangguran dan gelandangan yang berkeliaran di sekitar kita. Sungguh sangatlah salah jika kita tak pernah berpikir tentang mereka. Tak sudikah jika kiranya kita menyisihkan sekian persen dari harta yang kita miliki?
Tak ada yang melarang mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya selama orientasi kita bukan karena uang semata. Intinya, bagaimana supaya uang itu kita gunakan sebagai sarana untuk menciptakan kekayaan sesungguhnya. Kekayaan hati nurani yang selama ini kita tak pernah menghiraukannya.

Maka, mari kita hidup kaya. Kaya harta sekaligus kaya hati. Karena kekayaan yang bermakna adalah ketika harta dan hati sama-sama kaya.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment