Suatu berita besar dari sisi Tuhan
Tentang suatu masa yang penuh penentuan
Di hari kebangkitan yang mencekam
Semuanya hanya menunggu sebuah kepastian
Dimana;
Ketika bumi berguncang dengan guncangan yang dahsyat
hingga gunung-gunung hancur lebur tanpa isyarat
Seumpama debu-debu yang beterbangan
Bisakah kau pahami kawan?
Gerbang penentuan terbuka lebar di mukamu
Akankah suatu tempat tertinggi yang kau dapatkan
Ataukah suatu tempat yang terendah kau kan bersemayam
Dan semua adalah bagaiman amal-amalmu
Inginkah akhir penentuanmu berbuah mulia?
Ataukah akhir penentuanmu berbuah sengsara?
Yang mencampakanmu pada episode celaka nan hina
Bisakah kau pikirkan kawan?
Sudahkan sampai kepadamu kawan
suatu berita besar dari sisi Tuhan
Tentang gelegak dasar neraka yang menggeram
Tentang manusia-manusia yang kepanasan dan kehausan
Menjerit diantra jilatan-jilatan lidah jahanam
Merintih tertindih gemeletuk batu-batu hitam yang membakar
Menjejali perut-perut lapar mereka dengan buah zaqqum
Tak mengenyangkan dan mencekik kerongkongan
dikepung asap hitam berlapis membubung
Di mulutnya dituang air panas yang mengelupaskan daging dari tulang
Akankah kau takut kawan?
Sebelum perenungan kita berujung
kita hanya bisa bersenandung
Tentang pertaubatan kita kawan
sebelum penyesalan membawa pada mimpi burukmu
Dalam pertaubatan kita kawan
aku mengajak memohon ampun dan bersimpuh
menuju haribaan Tuhan
Hingga dikedua belah pipimu
air mata itu luruh
No comments:
Post a Comment