Saat itu saya tengah berselancar di Youtube untuk membantu PR sang adik tentang sistem reproduksi. Saya merasa tertarik dengan link video edukasi seks di Inggris. Dan yang saya temukan benar-benar jauh dari ekspektasi. Jantung saya berdebar dan saya segera keluar dari Aplikasi YouTube.
Jika selama ini saya berpikir bahwa pendidikan seks itu memiliki batasan, maka di negeri Ratu Elisabeth sana, pendidikan seks adalah pendidikan paling porno, dimana anak didik bisa melihat model-model telanjang. Bahkan saya tak menontonnya sampai selesai karena merasa jijik sekaligus malu sendiri.
Bagaimana tidak, anak-anak ABG itu duduk anteng dengan senyuman malu-malu, sementara sang guru menjelaskan fungsi reproduksi dari video yang menayangkan model manusia telanjang yang melambai kepada peserta didik. Itu bukan boneka, bukan juga kartun, tapi manusia sungguhan yang rela ditonton berjuta-juta siswa Inggris. Alamak.
Tidak cukup dengan itu, (maaf) alat kelamin model dizoom sedemikian rupa sehingga guru leluasa menjelaskan yang mana skrotum dan yang mana kepala. Dan dua gender yang berbeda juga ditampakan dengan penampakan yang serupa; ketelanjangan yang dipertontonkan.
Aduh! Tidak cukupkah ditunjukan dengan gambar? Kenapa mesti ditunjukkan orang yang asli?
Beruntunglah karena Indonesia tidak menganut pendidikan seks seperti yang dianut negara Inggris.
Kemudian saya pikir pendidikan seks itu bukan ilmu yang sangat urgent bagi para remaja kita. Kecuali dengan beberapa catatan
Pertama, pendidikan seks adalah pendidikan tentang kesehatan organ reproduksi. Ini saya setuju.
Kedua, pendidikan seks adalah pendidikan akhlak bahwa hubungan spesial yang bisa menjurus kepada zina dilarang.
Ketiga, seks sebelum menikah dan pernikahan dini yang bisa beresiko pada kesehatan reproduksi dilarang. Ini juga saya setuju.
Keempat, pendidikan seks adalah pendidikan tentang mengenal alat reproduksi dengan cara yang sopan dan sewajarnya.
Tapi, ada juga segelintir makhluk di negeri kita yang konon jasadnya manusia, tapi pemikiran sekuler. Mereka gembar-gembor bahwa pendidikan seks di sekolah kita kurang begitu memadai. Mereka berpikir seks bebas itu legal selama pakai pengaman dan mengetahui kesehatan seksual.
Seks itu naluriah makhluk hidup. Setiap makhluk hidup punya ketertarikan dan kecenderungan untuk melestarikan jenisnya. Ayam dan kucing pun tahu bagaimana mereka harus kawin. Yang ditekankan itu bukan masalah bagaimana seks, tapi bagaimana menjaga aturan-aturan dalam urusan seks.
Tapi semasif apa pun sosialisasi tentang adab dan bahaya seks bebas, itu tak ada artinya tanpa pengawasan guru dan orangtua. Yang menjadi masalah adalah, banyak orangtua yang abai dalam hal ini, membiarkan anaknya bergaul sebebas mungkin.
Bogor, 24-03-21
24 Mar 2021
PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK, PERLUKAH?
March 24, 2021
By:
Husni
Husni
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.
you may also like
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
New Post
recentposts
My Tweet

Blog Archive
About this blog
HusniMagazine
Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis..
husnimubarok5593@gmail.com
No comments:
Post a Comment