Saya tuh suka risih kalo lihat anak-anak bercanda ketika shalat berjamaah di masjid. Bukan hanya risih, tapi juga jengkel dan gemas. Sekali dua kali pernah ditegur, tapi tetap saja begitu. Ingin rasanya menjewer kuping mereka, tapi sadar bahwa itu anak orang. Gimana sih rasanya kalo anak kita dijewer tangan orang lain?
Cuman, tolong untuk para bapak, abi, atau siapa pun itu yang membawa anak-anaknya ke masjid, supaya memberi pengertian dan menasihati mereka. Ajari mereka adab di masjid. Ajari mereka cara shalat yang benar. Nasihati mereka supaya tidak bercanda di masjid.
“Maklum, mereka masih anak-anak,” begitulah alasan yang sering dilontarkan.
Ck! Mereka itu sudah besar dan sudah mumayiz. Sudah mengetahui baik dan buruk. Mereka bukan anak ingusan. Mereka sudah sekolah, bisa baca tulis dan sudah fasih bicara. Mereka bahkan sudah hafal bacaan shalat dan sudah mulai menghafal juz amma. Jika dibiarkan dan tidak dikasih pengertian, lalu apa fungsinya kita sebagai orang tua membiarkan anak-anak kita tanpa didikan dan nasihat yang benar.
“Nanti mereka juga sadar sendiri seiring umur yang bertambah,”
Iya, tapi alangkah baiknya jika ditanamkan nilai-nilai dan adab yang baik sejak dini. Kenapa alasan yang sama tidak dilontarkan untuk urusan pendidikan lainnya. Misal, “nggak papa nggak ngafal alquran sekarang juga, nanti juga sadar sendiri kalo sudah ada maunya.” What?
Saya belum punya anak tapi saya sendiri tahu bahwa ini urgen karena saya punya adik. Adik saya empat dan saya tidak pernah sungkan untuk menjewer atau memarahi mereka ketika mereka bebal ketika dinasihati. Alhamdulillah, tidak pernah saya melihat adik saya yang sekarang berusia 7 tahun bercanda ketika shalat. Mana berani dia? Ketika saya melihatnya bercanda, dengan pelototan mata saja dia sudah malu. Keder. Dan Alhamdulillah, senakal-nakalnya adik-adik saya, sekarang tak pernah melihat mereka bercanda ketika shalat.
Disiplin dan adab itu perlu pembiasaan dan pelatihan sejak dini, termasuk dalam urusan shalat.
Jadi, please para bapak dan para abi yang membawa anak-anaknya ke masjid, tegaslah pada anak-anak kalian. Jika tidak tega memarahi anak sendiri, lebih baik tidak membawa anak ke masjid. Atau berhenti jadi ayah. Ah, saya memang terlalu frontal ya. Ehehe.
No comments:
Post a Comment