Siapakah diantara kalian yang pernah manggil memanggil antara teman dengan memakai nama bapaknya? Fix! Kalian memang bandel dan nakal.
Tapi, memang begitulah kenakalan ala anak-anak. Kebandelan yang kebablasan tapi juga terkesan lucu jika dikenang. Setidaknya itu menjadi pelajaran jangan sampai anak cucu kita melakukan hal yang sama. Bukan begitu?
Dahulu, ada diantara kita yang jika bertengkar dengan sesama selalu memanggilnya dengan nama sang bapak. Atau dalam taraf yang lebih parah, orang tua pun ikut-ikutan ribut gara-gara anaknya ribut. Kalau sudah begitu, kita tidak bisa membedakan mana yang menjadi orang tua mana yang menjadi anak-anak. Karena mereka semua kekanak-kanakan. Hehe
Sebenarnya orang tua bisa ikut campur atau tidak dalam urusan pertengkaran anak tergantung dengan kondisi dan tingkat keparahan pertengkaran anak-anak.
Terkadang, anak terlalu manja sehingga mereka sedikit-sedikit mengadu ke orang tua tentang ulah teman-temannya. Ada juga tipe anak yang tidak terlalu manja sehingga dia tidak mengadukan tentang perlakuan teman-temannya di sekolah atau ketika bermain.
Jika memang kenakalan teman-teman si buah hati sudah keterlaluan, tidak ada salahnya dengan mengambil tindakan. Jika kasus itu terjadi di sekolah, silakan datangi wali kelas atau kepala sekolah dan sebutkan keluhan kita sebagai orangtua.
Yang perlu diperhatikan jangan sampai menegur atau membela anak di tempat keramaian. Jangan membela anak-anak di hadapan teman-temannya. Jangan pula memarahi anak di hadapan teman-temannya. Karena dua hal itu bisa mempengaruhi mental si anak. Anak yang sering dibela seringkali menjadi Bengal dan sedikit-sedikit mengadu karena merasa sudah pasti mendapatkan pembelaan. Sementara anak yang dimarahi di hadapan teman-temannya bisa berkembang menjadi anak yang pemalu.
Dan yang lebih penting, jangan sampai pertengkaran si anak menjadi bibit pertengkaran antar orangtua. Jadi, kita juga nggak jauh beda dengan anak-anak jika punya sikap seperti itu. Bukan begitu?
No comments:
Post a Comment