Mufti Menk adalah seorang Ulama Muslim dan Mufti Besar
Zimbabwe. Dia juga seorang kepala departemen fatwa Dewan Ulama Islam Zimbabwe.
Dia lulus dari Universitas Islam Madinah di bidang Syariah. Mufti Menk telah
mendapatkan pengakuan dunia karena pekerjaan kemanusiaannya di bagian timur
Afrika.
Dia dinobatkan sebagai salah satu dari 500 Muslim Paling
Berpengaruh di tahun 2014 dan, 2017. Mufti Menk memiliki jutaan pengikut di
berbagai platform media sosial. Kearifan, welas asih, gaya kepribadian, dan
pendekatannya yang membumi telah membuatnya mendapatkan popularitas yang luas
di antara banyak pengikut dan ia secara aktif membagikan kebijaksanaannya
melalui kutipan.
Semoga kutipannya memotivasi dan menginspirasi Anda untuk
mendapatkan yang terbaik dari kehidupan ini dan bekerja untuk Akhirah yang
lebih baik.
=
Jangan berpikir bahwa semua orang adalah teman Anda. Hanya
karena mereka nongkrong di sekitar Anda, bukan berarti mereka adalah teman
Anda. Orang-orang berpura-pura baik. Mereka akan tertawa bersamamu dan bercanda
denganmu. Pada akhirnya, ketika dorongan datang untuk menjerumuskanmu, mereka
akan melakukannya.
Masa lalu adalah masa lalu. Anda tidak dapat mengubahnya dan
apa pun yang terjadi adalah di luar kendali Anda. Sebenarnya, masa lalu bisa
menyakitkan, tapi itu juga yang Anda buat. Pilih untuk membiarkan ingatan itu
pergi. Pelajari pelajaran apa pun yang Anda bisa tetapi jangan berkutat dan
terus mengomel padanya.
Tuhan tahu apa yang engkau inginkan, meskipun engkau tidak
tahu bagaimana cara mengungkapkan keinginanmu. Tuhan tahu bagiamana rasa sakit
dan pedih yang kau alami, meskipun kamu tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan
kepedihanmu, saking rasa pedih itu menetap di hatimu. Tapi, sepedih apa pun
rasa itu, Dia adalah obat mujarab untuk menyembuhkannya.
Jangan meremehkan tindakan kebaikan apa pun, tidak peduli
sekecil apa pun kebaikan itu di dalam pandanganmu. Setiap tindakan kebaikan
adalah benih. Semua benih pada akhirnya akan tumbuh dan menghasilkan panen bagi
pemiliknya, dan kita akan menuai hasilnya. Jangan pernah lelah melakukan
kebaikan dan panen berkat yang berlimpah akan menjadi milik kita.
Ketika kita sering mencurigai orang lain melakukan keburukan
kepada kita, maka bisa jadi kita sering berpikir untuk melakukan keburukan
untuk orang lain. Sehingga hal semacam itu sudah tertanam di benak kita,
‘Barangkali dia akan melakukan keburukan seperti aku melakukan keburukan kepadanya.’
Jangan hanya focus pada ‘bagaimana cara membuat hidup anda
lebih baik. Tapi cobalah untuk berpikir dan focus pada bagaimana membuat hidup
orang lain lebih baik. Maka, disini kamu akan mendapatkan kepuasan yang sejati.
Doa itu bukan tentang
mendapatkan sesuatu dari Yang Maha Kuasa ketika kita menginginkannya. Lebih
dari itu, doa adalah tali yang menghubungkan antara diri kita dengan-Nya. Maka,
hendaknya kita menjaga komunikasi tersebut setiap hari, bukan hanya ketika kita
menginginkan sesuatu.
Banyak orang yang memiliki sikap manis dan mengesankan hanya
karena demi keuntungan materi yang dia dapatkan dari pertemanan. Tapi kehidupan
akan berputar, mereka akan menghilang atau bahkan tidak akan pernah melirikmu
lagi. Kita diajari untuk berhati-hati dari orang yang semacam itu. Sekaligus kita
berhati-hati agar tidak menjadi orang yang memiliki karakter seperti itu. Jangan
pernah terkejut ketika orang yang kamu pikir sangat dekat kepadamu, tiba-tiba
pergi begitu saja.
Segelintir teman yang tulus lebih baik dibanding ribuan
teman yang memiliki kebaikan yang palsu.
Mereka mengeluh karena tidak punya anak. Yang punya anak
sedikit mengeluh karena tidak punya anak banyak. Yang punya anak banyak
mengeluh karena repot mengurus anak. Yang hanya punya anak lelaki mengeluh
karena tidak dikaruniai anak perempuan dan sebaliknya. Kita tidak bisa menjadi
makhluk yang tahu diri untuk berterimakasih. Dia yang berhak Memilih, kita
tidak. Maka, mari berhenti untuk mengeluh dan mulai bersyukur untuk apa pun
yang telah Dia takdirkan. Dia tahu apa yang terbaik untuk kita.
Ketika kita melihat orang lain melakukan kesalahan, kita
harus segera bertanya pada diri sendiri berapa banyak kesalahan yang kita
lakukan pada diri kita sendiri. Kita cenderung cepat menunjuk orang lain ketika
kita tenggelam dalam hal yang sama atau lebih buruk. Dengan cara yang sama,
kita sadar bahwa kita tidak ingin orang lain menyebarkan kelemahan &
kesalahan kita. Kita harus mendekati mereka secara langsung untuk membimbing
mereka & berdoa untuk mereka & diri kita sendiri juga. Setan membuat
kita merasa tidak apa-apa bagi kita untuk berbuat dosa secara pribadi tetapi
orang lain harus diperlihatkan.
Setan terkadang membuat kita khawatir tentang apa yang
dipikirkan dan dikatakan orang lain kepada kita. Ketika kita melakukan sesuatu,
kita diperbudak oleh pandangan orang lain terhadap kita. Dan hal ini akan
merusak kemurnian dan kejujuran hati kita dalam melakukan kebaikan. Jangan pernah
peduli tentang orang. Mengapa kita harus menurunkan level kita ketika Yang Maha
Kuasa telah memberkati kita. Banyak diantara mereka yang justru tidak
mempedulikan tentang apa yang kita pikirkan kepada mereka, ketika mereka
melakukan sesuatu.
No comments:
Post a Comment