6 Mar 2019

Kapan Kita Bicara dan Kapan Kita Diam


Alangkah indahnya diam, jika dengan bicaranya bisa menyakiti orang lain.

Alangkah terhormatnya diam, bila bicaranya hanya merendahkan orang lain

Alangkah bagusnya diam, bila bicaranya bisa mengakibatkan terhinanya orang lain

Alangkah bijaknya diam, bila bicara hanya untuk merugikan orang lain

Akan tetapi,

Betapa dahsyatnya bicara, bila diam itu mengakibatkan celakanya orang lain

Betapa saktinya bicara, bila diam itu menjadikan ruginya orang lain
Betapa pentingnya bicara, bila diam mengakibatkan semakin bodohnya orang lain

Betapa tajamnya kata-kata kita saat kita sedang marah dan betapa teduhnya kata-kata kita saat kita sedang senang.

Maka pertimbangkanlah, kapan kita diam dan kapan kita bicara
Jangan bicara tentang hartamu di hadapan orang yang miskin dan susah

Jangan bicara kesehatanmu di hadapan orang yang sakit
Jangan bicara kekuatanmu di hadapan orang yang lemah
Jangan bicara kebahagiaanmu di hadapan orang yang sedang sedih
Jangan bicara kebeasanmu di hadapan orang yang terpenjara
Jangan bicara tentang anakmu di hadapan orang yang tidak punya anak

Seorang yang bijak ibarat air yang selalu tenang dan menenangkan, suci dan mensucikan, sejuk dan menyejukan dan segar menyegarkan.

Jadilah seperti air yang selalu mencari tempat yang lebih rendah. Ini bermakna hendaknya kita selalu rendah hati dan tidak pernah menyombongkan diri serta tidak pernah merendahkan atau menghinakan orang lain.

Jadilah seperti air yang selalu memberi kehidupan bagi apa pun dan siapa pun.

Mari mencintai semua orang dan berusaha untuk tidak membenci siapa pun

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment