Alangkah indahnya
diam, jika dengan bicaranya bisa menyakiti orang lain.
Alangkah terhormatnya
diam, bila bicaranya hanya merendahkan orang lain
Alangkah bagusnya
diam, bila bicaranya bisa mengakibatkan terhinanya orang lain
Alangkah
bijaknya diam, bila bicara hanya untuk merugikan orang lain
Akan tetapi,
Betapa dahsyatnya
bicara, bila diam itu mengakibatkan celakanya orang lain
Betapa saktinya
bicara, bila diam itu menjadikan ruginya orang lain
Betapa pentingnya
bicara, bila diam mengakibatkan semakin bodohnya orang lain
Betapa
tajamnya kata-kata kita saat kita sedang marah dan betapa teduhnya kata-kata
kita saat kita sedang senang.
Maka pertimbangkanlah,
kapan kita diam dan kapan kita bicara
Jangan bicara
tentang hartamu di hadapan orang yang miskin dan susah
Jangan bicara
kesehatanmu di hadapan orang yang sakit
Jangan bicara
kekuatanmu di hadapan orang yang lemah
Jangan bicara
kebahagiaanmu di hadapan orang yang sedang sedih
Jangan bicara
kebeasanmu di hadapan orang yang terpenjara
Jangan bicara
tentang anakmu di hadapan orang yang tidak punya anak
Seorang yang
bijak ibarat air yang selalu tenang dan menenangkan, suci dan mensucikan, sejuk
dan menyejukan dan segar menyegarkan.
Jadilah seperti
air yang selalu mencari tempat yang lebih rendah. Ini bermakna hendaknya kita
selalu rendah hati dan tidak pernah menyombongkan diri serta tidak pernah
merendahkan atau menghinakan orang lain.
Jadilah
seperti air yang selalu memberi kehidupan bagi apa pun dan siapa pun.
Mari mencintai
semua orang dan berusaha untuk tidak membenci siapa pun
No comments:
Post a Comment