14 Jul 2018

Menjadi Youtuber Untuk Berdakwah? Kenapa Tidak



Zaman milenial seperti sekarang ini medan dakwah itu sangatlah luas dan tidak berbatas. Dakwah tidak dibatasi oleh tempat dan waktu, juga tidak dibatasi oleh media. Jika zaman dulu kita hanya mengenal dakwah dari podium ceramah dan dari buku-buku, maka sekarang konten dakwah kita bissa akses dari media sosial, blog-website, dan dari video online. Dan tentu saja kita banyak menemukan konten dakwah dari youtube.

Hatta ustadz-ustadz yang kita kenal pun ada yang memiliki chanel youtube atau setidaknya video-video mereka disebar oleh jamaah yang menyukainya.

Dan hal ini juga bisa menjadi kesempatan untuk kita. Jika kita memiliki semangat berdakwah, maka gunakanlah media internet yang sekarang ada di genggaman tanganmu. Kamu bisa menshare video ceramah-ceramah ustadz di media sosial atau di chanel youtube yang kamu punya.

Atau jika kamu memiliki kreatifitas dan kompetensi dalam berbicara, kamu juga bisa membuat konten dakwah sendiri. Kamu berbicara tentang berbagai hal yang penting untuk diketahui berkaitan tentang islam –tentunya hal ini harus sejalan dengan kaidah islam yang benar- sehingga banyak orang yang mengambil manfaat dari videomu. Apalagi jika video yang kamu bikin memiliki kualitas yang bagus dengan kreatifitas yang mumpuni, sehingga orang tidak bosan dengan apa yang kamu sajikan.

Tapi ada satu hal yang harus diwaspadai ketika kamu menjadi seorang youtuber. Terkadang popularitas bisa membutakan sehingga membuat kita lupa akan tujuan. Hanya demi popularitas yang menanjak, kita pada akhirnya harus menanggalkan idealisme diri. Kita lebih mementingkan ide-ide dan kreatifitas yang menghibur ketimbang sisi dakwahnya. Sehingga pada akhirnya, konten dakwah kita semakin kering tak bermakna.

Saya mengamati beberapa youtuber –saya tidak perlu mention namanya di sini ya- yang dulunya memiliki konten-konten dakwah yang bagus, tapi pada akhirnya harus menyerah dengan tuntutan pemirsa. Dulu mereka begitu menawan dengan konten dakwahnya, tapi pada akhirnya mereka hanya membuat konten yang semata hiburan dan lucu-lucuan.

Pada akhirnya itu kembali kepada kita. Apakah kita hendak memanfaatkan kesempatan ini? Kemudian apakah kita akan mencoba bertahan dengan idealisme kita di tengah gempuran ketenaran.

Sumber gambar: https://www.youtube.com/watch?v=Wsg2L8TESdU
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment