Sekarang ini umat islam telah terkotak-kotakan
menjadi berbagai macam versi dan jenis. Pengkotak-kotakan umat islam ini bukan
bersumber dari ajaran islam itu sendiri, melainkan bikinan orang-orang yang
tidak bertanggung jawab dan keinginan orang-orang yang ingin memecah belah umat
islam.
Sekarang ini kita mengenal istilah islam
tradisionalis yang berseberangan dengan islam politik. Jika ada orang islam
yang hanya mengurusi amal ibadah saja, tanpa pernah mau terjun ke dalam
politik, maka dia mereka sebut islam tradisionalis. Islam tradisionalis juga
bisa dikonotasikan kepada kelompok yang begitu kuat berpegang kepada
tradisi-tradisi yang telah mengakar kuat. Sementara islam politik mereka
sematkan kepada muslim yang terjun kepada kancah politik dan giat dalam
menyuarakan pentingnya politik islam.
Kemudian islam konservatif berseberangan
dengan islam progresif. Islam konservatif mereka sematkan kepada kelompok yang
mengajak kepada pembaharuan dan kembali kepada islam secara radikal berdasar
nash-nash al-Quran dan Alaihi salam-Sunnah. Terkadang, mereka menyebutnya
sebagai muslim radikal dan muslim ekstremis. Walau definisi bisa saja salah dan
melenceng dari hakikat yang sebenarnya. Sebaliknya, islam progresif mereka
sematkan kepada kelompok yang berani melakukan perubahan dengan asas kebebasan.
Lebih lucu lagi, mereka mengaku islam tapi nilai-nilai hidup yang mereka ambil
jauh dari islam. Mereka mengaku islam tapi mereka bangga melawan syariat islam
dengan alasan ajaran islam itu perlu ditafsirkan ulang. Itu yang menamakan diri
mereka sebagai islam liberal.
Mereka menggugat ayat-ayat quran tetapi di
sisi lain mereka mencomot potongan ayat demi melegalkan kesesatan mereka.
Kemudian akhir-akhir ini di negeri kita
tercinta ada orang-orang dungu yang membagi islam menjadi islam nusantara dan
islam arab. Mereka bilang, islam nusantara adalah islam yang santun dan tak
lepas dari spirit tasamuh, sementara islam arab adalah islamnya penjajah.
Masya Allah! Apakah mereka mengira Nabi shallallahu
Alaihi wassalam dan para sahabat adalah penjajah? Apakah mereka mengira para
khilafah islam penjajah? Mereka mencela arab dengan konotasi penjajah, disisi
lain mereka bermesraan dengan penjajah.
Kita tahu bahwa bangsa Arab yang Allah
subhanahu wata'ala pilih untuk mengawali mengemban islam. Bukan berarti Allah
subhanahu wata'ala tidak memperhitungkan orang-orang non-Arab, karena ras dan
darah tidak ada apa-apanya dibanding ketakwaan. Itu yang Rasulullah shallallahu
Alaihi wassalam ajarkan.
Tapi kedengkian telah membuat kita buta dan
membenci semua warna dan corak arab, sehingga syariat pun dilecehkan karena
kedengkian atas corak arab. Kenapa kita harus dengki? Bisa saja islam bangkit
dan diawali oleh orang-orang pilihan dari bangsa Arab, tapi siapa yang tahu
jika Allah subhanahu wata'ala berkehendak untuk menjadikan kita bangsa
pembangkit islam di akhir masa.
Entahlah, baru di negeri kita ada orang yang
berani membagi islam menjadi islam nusantara dan islam arab. Karena sebelumnya
belum pernah kita dengar istilah ‘islam Hindustan’ untuk orang-orang india,
‘Islam Jazirah’ untuk kaum muslimin di tanah arab dan islam-islam lainnya.
Mereka hanya menyebut diri mereka muslim karena mereka memegang ajaran tauhid.
Ajaran islam.
Tidak ada nusantara, islam arab, islam progresif, islam modern, islam liberal,
dan islam-islam lainnya. Hanya ada satu islam. Yakni islam yang dibawa oleh
sang Utusan Rasulullah shallallahu Alaihi wassalam dengan berpegang kepada
al-Quran dan As-Sunnah.
Islam akan selalu sama dari awal diturunkannya
hingga hari akhir nanti. Tetapi, jika ada penyelewengan dari keadaan yang
semula, maka penyelewengan itu adalah kesesatan, dan itu bukan manifestasi
islam yang sesungguhnya. karena islam yang benar hanya ada satu; yang dibawa
oleh Rasulullah shallallahu Alaihi wassalam dan generasi salam serta
warisan-warisan para ulama dengan lautan hikmah yang mereka bawa.
Islam adalah harga mati, yang lain boleh
berganti. Oleh karena itu, jangan bawa fanatisme ke dalam islam dan memoles
islam dengan fanatisme busuk. Karena islam adalah islam.
No comments:
Post a Comment