Hati yang tenang dan pikiran yang
jernih adalah dambaan setiap orang di dunia ini. Banyak diantara kita melakukan
berbagai macam cara dan jalan untuk mendapatkan ketenangan hati dan pikiran.
Banyak jalan dicoba, mulai dari ikut terapi yoga hingga berbagai macam terapi
lainnya.
Manusia banyak yang keliru,mereka
menganggap bahwa dengan bekerja dan harta yang melimpah mereka bisa mendapatkan
ketenangan dan kebahagiaan. Tak heran jika siang malam bekerja banting tulang
dengan maksud untuk mencapai kebahagiaan yang diinginkan. Tapi ternyata itu tidak benar. Terkadang,
tidak sedikit yang hartanya semakin melimpah, tapi justru semakin gundah
gulana.
Sebenarnya, untuk menggapai
ketenangan batin itu tidaklah sulit. Asalkan kita tahu kuncinya. Oleh karena
itu, HUSNI-MAGZ kali ini berhasil menghimpun tips-tips ampuh untuk menenangkan
hati dan pikiran yang dikumpulkan dari berbagai macam sumber.
1. Pandai bersyukur
Bersyukur dengan apa yang
dimiliki adalah cara terbaik agar hati tenang dan optimis. Hati yang sering
lupa beryukur bahkan tidak pandai bersyukur merupakan penyebab hati tidak
tenang.
Bersyukur adalah ketika kita
merasa cukup dengan apa yang Allah anugerahkan. Kita juga hendaknya selalu
melihat kepada orang yang berada di bawah kita dalam hal materi dunia sehingga
kita menyadari begitu banyak anguerah yang telah Allah subhanahu wata'ala
berikan. Jangan selalu mendongak ke atas sehingga kita selalu melihat diri kita
serba kurang. Ujung-ujungnya kita menihilkan nikmat Allah subhanahu wata'ala
dan tidak bersyukur dengan semua anugerah-Nya.
2. Jangan Terlalu Mengejar Dunia
Idealnya, kita ingin kebahagiaan
di dunia maupun di akhirat. Itu lumrah. Namun, sekali lagi kita sering tidak
adil. Kita terlalu sering menggunakan segala potensi kita; umur, kesehatan,
waktu, uang dan lain sebagainya hanya untuk mencari dunia. Akibatnya, hati
tidak tenang.
Terlalu mengejar dunia dengan
segala isinya sampai lupa akhirat bisa disebut panjang angan-angan. Mengapa
panjang angan-angan sebab hati tidak tenang? Karena kehidupan dunia ini jika
diibaratkan bagai air garam. Diminum dan semakin diminum, malah semakin ingin
dan ingin lagi. Haus dan lebih haus lagi.
Puas hidup di dunia, salah
satunya bisa diraih dengan menyeimbangkan dunia dan akhirat. Bagaimana caranya
menyeimbangkan dunia dan akhirat agar hati tenang dan damai? Maka diajarkan
oleh Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam yakni, bekerjalah untuk duniamu seakan-akan
kamu akan hidup selamanya. Dan kejarlah akhiratmu, seakan-akan engkau akan mati
besok.
3. Hidup Sederhana
Percaya atau tidak, gaya hidup
sederhana bisa membuat hati tenang dan damai. Hidup sederhana tidak dirongrong
oleh tuntutan-tuntutan rumit gaya hidup yang semakin kompleks.
4. Bantu orang lain
Salah satu hal yang bisa membuat
hati tenang dan damai adalah ketika kita melihat senyum seulas orang lain
karena merasa terbantu dengan kita. Sungguh menenangkan senyum kebahagiaan
mereka.
Membantu orang lain menyelesaikan
permasalahan yang mereka hadapi, membuat hati kita juga ikut senang. Sebanyak
apa pun masalah kita, jangan abaikan orang lain. Berikan sumbangsi terbaik kita
untuk mereka, sesuai dengan apa yang kita punya.
5. Perbanyak Doa dan Zikir
Cara selanjutnya yang bisa anda
lakukan adalah dengan memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah. Ketahuilah,
hati tenang dengan dzikir dan doa.
"Hanya dengan mengingat
Allah (Dzikrullah) hati akan menjadi tenang (QS. 13:28)".
Kita juga hendaknya merutinkan
membaca doa yang biasa dibaca oleh Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam ketika
pagi dan petang,
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ
وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil
dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang. (Hadits Riwayat Bukhori)”
6. Perbanyak Ingat Mati
Kelezatan dan kenikmatan dunia
bisa 'dipangkas' sehingga membuat kita tidak terlena, bisa dilakukan dengan
cara sering-sering mengingat mati.
Mengingat mati berarti
mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Mengevaluasi sikap hidup kita
selama ini, apakah sudah banyak beramal atau lebih banyak mengeluh dan berbuat
kerusakan?
7. Dekat dengan al-quran
Hendaknya kita selalu mendawamkan
diri dalam berinteraksi dengan al-quran. Yakni dengan cara membacanya dan
mendengarkan murotalnya. Insya Allah
dengan dekatnya kita dengan quran, maka ketenangan akan bersemayam di hati
kita.
Mungkin kita juga sudah tidak
asing tentang penelitian yang menyebutkan bahwa mendengarkan atau membaca ayat
al-quran memiliki efek positif pada kesehatan dan mental.
8. Menegakan Shalat
Shalat adalah mi'raj-nya hamba
kepada Rabbnya. Shalat diumpamakan sebagaimana halnya nabi Muhammad Shollallahu
'alaihi wasallam mi'raj. Seorang hamba
diperjalankan untuk datang menemui Rabbnya.
Dengan shalat yang dilakukan
dengan khusyu' maka bisa membuat hati menjadi tenang. Ketenangan itu hadir karena ia bersandar
kepada Dzat yang memiliki segala apa yang ada di langit dan bumi.
Selain shalat lima waktu,
sempatkan juga untuk mendirikan shalat tahajud atau qiyamul lail. Banyak orang
membuktikan bahwa mereka mendapatkan ketenangan setelah rutin melaksanakan
qiyamul lail.
9. Tawakal
Tawakal berarti sikap berserah
diri menunggu hasil usaha terhadap urusan yang telah dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh.
Sikap tawakal yang dibangun dalam
diri bisa menjadi cara ampuh agar hati tenang. Sering kita merasa tidak tenang
dan was-was karena cemas dengan hasil usaha yang kita lakukan. Disinilah
fungsinya sikap tawakal itu. Sikap menyerahkan hasilnya kepada Allah setelah
melaksanakan sesuatu dengan penuh sungguh-sungguh.
Yakinilah bahwa hasil yang baik
didahului dengan proses yang baik. Hasil yang baik disaat dinanti, maka obati
dengan sikap tawakal. Niscaya hati menjadi damai.
10. Ikhlas
Mencapai hidup yang tenang tidak
bisa pula dipisahkan dengan sikap hidup ikhlas. Ikhlas berarti melakukan segala
sesuatu dengan aturan dan niatan hanya untuk Allah.
Kita bisa memperbaharui keikhlasan
dan niat kita dengan sering-sering muhasabah terhadap amal yang sudah dan yang
akan kita lakukan. Selain itu, cobalah untuk sering melafalkan kalimat tauhid.
Laa ilaha illallah.
Ketahuilah bahwa ilmu ikhlas ini
sering kita baca dalam doa iftitah dalam shalat kita. Ingatlah, kita sering
mengulang kalimat ini dalam iftitah kita,
إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam” (Q.S al-An’ām :
162)
11. Senantiasa Berprasangka Baik
Hati yang tidak tenang bisa terjadi
ketika gemar berprasangka buruk terhadap segala sesuatu. Seseuatu hal yang
tadinya kecil, bisa menjadi besar jika kita selalu memikirkan hal-hal yang
buruk.
Untuk itu, Islam mengajarkan
kepada kita untuk berprasangka yang baik, agar hati merasa tentram dan
kehidupan menjadi penuh berkah. Baik itu berprasangka baik terhadap Allah,
terhadap orang lain, maupun terhadap diri kita sendiri.
Dari berbagai sumber
No comments:
Post a Comment