29 Mar 2018

11 Tips Terhindar dari Stres


Hati yang tenang dan pikiran yang jernih adalah dambaan setiap orang di dunia ini. Banyak diantara kita melakukan berbagai macam cara dan jalan untuk mendapatkan ketenangan hati dan pikiran. Banyak jalan dicoba, mulai dari ikut terapi yoga hingga berbagai macam terapi lainnya.

Manusia banyak yang keliru,mereka menganggap bahwa dengan bekerja dan harta yang melimpah mereka bisa mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan. Tak heran jika siang malam bekerja banting tulang dengan maksud untuk mencapai kebahagiaan yang diinginkan.  Tapi ternyata itu tidak benar. Terkadang, tidak sedikit yang hartanya semakin melimpah, tapi justru semakin gundah gulana.

Sebenarnya, untuk menggapai ketenangan batin itu tidaklah sulit. Asalkan kita tahu kuncinya. Oleh karena itu, HUSNI-MAGZ kali ini berhasil menghimpun tips-tips ampuh untuk menenangkan hati dan pikiran yang dikumpulkan dari berbagai macam sumber.

1. Pandai bersyukur

Bersyukur dengan apa yang dimiliki adalah cara terbaik agar hati tenang dan optimis. Hati yang sering lupa beryukur bahkan tidak pandai bersyukur merupakan penyebab hati tidak tenang.

Bersyukur adalah ketika kita merasa cukup dengan apa yang Allah anugerahkan. Kita juga hendaknya selalu melihat kepada orang yang berada di bawah kita dalam hal materi dunia sehingga kita menyadari begitu banyak anguerah yang telah Allah subhanahu wata'ala berikan. Jangan selalu mendongak ke atas sehingga kita selalu melihat diri kita serba kurang. Ujung-ujungnya kita menihilkan nikmat Allah subhanahu wata'ala dan tidak bersyukur dengan semua anugerah-Nya.

2. Jangan Terlalu Mengejar Dunia

Idealnya, kita ingin kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Itu lumrah. Namun, sekali lagi kita sering tidak adil. Kita terlalu sering menggunakan segala potensi kita; umur, kesehatan, waktu, uang dan lain sebagainya hanya untuk mencari dunia. Akibatnya, hati tidak tenang.

Terlalu mengejar dunia dengan segala isinya sampai lupa akhirat bisa disebut panjang angan-angan. Mengapa panjang angan-angan sebab hati tidak tenang? Karena kehidupan dunia ini jika diibaratkan bagai air garam. Diminum dan semakin diminum, malah semakin ingin dan ingin lagi. Haus dan lebih haus lagi.

Puas hidup di dunia, salah satunya bisa diraih dengan menyeimbangkan dunia dan akhirat. Bagaimana caranya menyeimbangkan dunia dan akhirat agar hati tenang dan damai? Maka diajarkan oleh Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam  yakni, bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya. Dan kejarlah akhiratmu, seakan-akan engkau akan mati besok.

 3. Hidup Sederhana

Percaya atau tidak, gaya hidup sederhana bisa membuat hati tenang dan damai. Hidup sederhana tidak dirongrong oleh tuntutan-tuntutan rumit gaya hidup yang semakin kompleks.

4. Bantu orang lain

Salah satu hal yang bisa membuat hati tenang dan damai adalah ketika kita melihat senyum seulas orang lain karena merasa terbantu dengan kita. Sungguh menenangkan senyum kebahagiaan mereka.
Membantu orang lain menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, membuat hati kita juga ikut senang. Sebanyak apa pun masalah kita, jangan abaikan orang lain. Berikan sumbangsi terbaik kita untuk mereka, sesuai dengan apa yang kita punya.

5. Perbanyak Doa dan Zikir

Cara selanjutnya yang bisa anda lakukan adalah dengan memperbanyak doa dan dzikir kepada Allah. Ketahuilah, hati tenang dengan dzikir dan doa.

"Hanya dengan mengingat Allah (Dzikrullah) hati akan menjadi tenang (QS. 13:28)".

Kita juga hendaknya merutinkan membaca doa yang biasa dibaca oleh Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam ketika pagi dan petang,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
 “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang. (Hadits Riwayat Bukhori)”

6. Perbanyak Ingat Mati

Kelezatan dan kenikmatan dunia bisa 'dipangkas' sehingga membuat kita tidak terlena, bisa dilakukan dengan cara sering-sering mengingat mati.

Mengingat mati berarti mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Mengevaluasi sikap hidup kita selama ini, apakah sudah banyak beramal atau lebih banyak mengeluh dan berbuat kerusakan?

7. Dekat dengan al-quran

Hendaknya kita selalu mendawamkan diri dalam berinteraksi dengan al-quran. Yakni dengan cara membacanya dan mendengarkan murotalnya.  Insya Allah dengan dekatnya kita dengan quran, maka ketenangan akan bersemayam di hati kita.

Mungkin kita juga sudah tidak asing tentang penelitian yang menyebutkan bahwa mendengarkan atau membaca ayat al-quran memiliki efek positif pada kesehatan dan mental.

8. Menegakan Shalat

Shalat adalah mi'raj-nya hamba kepada Rabbnya. Shalat diumpamakan sebagaimana halnya nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam  mi'raj. Seorang hamba diperjalankan untuk datang menemui Rabbnya.

Dengan shalat yang dilakukan dengan khusyu' maka bisa membuat hati menjadi tenang.  Ketenangan itu hadir karena ia bersandar kepada Dzat yang memiliki segala apa yang ada di langit dan bumi.
Selain shalat lima waktu, sempatkan juga untuk mendirikan shalat tahajud atau qiyamul lail. Banyak orang membuktikan bahwa mereka mendapatkan ketenangan setelah rutin melaksanakan qiyamul lail.

9. Tawakal

Tawakal berarti sikap berserah diri menunggu hasil usaha terhadap urusan yang telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.

Sikap tawakal yang dibangun dalam diri bisa menjadi cara ampuh agar hati tenang. Sering kita merasa tidak tenang dan was-was karena cemas dengan hasil usaha yang kita lakukan. Disinilah fungsinya sikap tawakal itu. Sikap menyerahkan hasilnya kepada Allah setelah melaksanakan sesuatu dengan penuh sungguh-sungguh.

Yakinilah bahwa hasil yang baik didahului dengan proses yang baik. Hasil yang baik disaat dinanti, maka obati dengan sikap tawakal. Niscaya hati menjadi damai.

10. Ikhlas

Mencapai hidup yang tenang tidak bisa pula dipisahkan dengan sikap hidup ikhlas. Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu dengan aturan dan niatan hanya untuk Allah.

Kita bisa memperbaharui keikhlasan dan niat kita dengan sering-sering muhasabah terhadap amal yang sudah dan yang akan kita lakukan. Selain itu, cobalah untuk sering melafalkan kalimat tauhid. Laa ilaha illallah.

Ketahuilah bahwa ilmu ikhlas ini sering kita baca dalam doa iftitah dalam shalat kita. Ingatlah, kita sering mengulang kalimat ini dalam iftitah kita,

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam” (Q.S al-An’ām : 162)

11. Senantiasa Berprasangka Baik

Hati yang tidak tenang bisa terjadi ketika gemar berprasangka buruk terhadap segala sesuatu. Seseuatu hal yang tadinya kecil, bisa menjadi besar jika kita selalu memikirkan hal-hal yang buruk.

Untuk itu, Islam mengajarkan kepada kita untuk berprasangka yang baik, agar hati merasa tentram dan kehidupan menjadi penuh berkah. Baik itu berprasangka baik terhadap Allah, terhadap orang lain, maupun terhadap diri kita sendiri.

Dari berbagai sumber
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment