Seorang wanita bekerja di pabrik
distribusi daging. Suatu hari, ketika dia telah selesai dengan jadwal kerjanya,
dia pergi ke ruang pendingin daging untuk memeriksa daging-daging yang masih
tersisa. Tapi naasnya, pada saat itu pintu ditutup dan dikunci oleh rekannya
dari luar. Mereka menganggap tidak ada orang di dalam ruangan tersebut.
Sementara jam kerja sudah selesai.
Wanita itu merasa takut.
Bagaimana jika dia harus menghabiskan malamnya di ruang pendingin. Dia sendiri
tidak yakin akan bisa bertahan hidup mengingat suhu yang sangat dingin. Wanita
itu menjerit, berteriak dan menggedor dinding ruangan sekuat tenaga. Tapi
jeritan dan gedoran di dinding tersebut tidak akan terdengar, karena tidak ada
orang lain di ruangan tersebut. Semua pekerja sudah pergi dan tidak akan pernah
menyangka seorang rekan kerja mereka tertinggal di dalam ruang pendingin.
Lima jam kemudian, saat wanita
tersebut berada di ambang kematian, petugas keamanan pabrik akhirnya membuka
pintu. Wanita itu secara ajaib diselamatkan dari kematian pada hari itu.
Wanita itu kemudian bertanya
kepada petugas keamanan bagaimana bisa dia datang untuk membuka pintu, yang
mana hal itu diluar rutinitas kerjanya yang biasa.
Petugas keamanan itu berkata, “Saya
telah bekerja di pabrik ini selama 35 tahun, ratusan pekerja datang dan keluar
setiap hari, tapi Anda adalah satu dari sedikit orang yang selalu menyapa saya
di pagi hari dan mengucapkan selamat tinggal kepada saya setiap sore saat pulang
kerja. Banyak yang memperlakukan saya seolah-olah saya tidak terlihat.”
“Hari ini, seperti biasa, anda
menyapa saya. Tapi ketika jam pulang kerja tiba, saya belum melihat anda
mengucapkan ‘Selamat tinggal, sampai jumpa besok.’ Padahal itu selalu anda
lakukan kepada saya.”
“Oleh karena itulah, saya
memutuskan untuk memeriksa pabrik. Saya selalu merasa senang ketika ada orang
yang menyapa dan memberi salam kepada saya, karena itu berarti mereka
menganggap saya ada.”
“Dengan hal yang tidak biasa ini,
saya khawatir ada sesuatu terjadi terhadap diri anda di dalam ruangan. Itulah
saya menyisir setiap ruangan untuk memastikannya.”
Perempuan itu merasa terharu. Ia
selamat hanya karena salam yang selalu ia berikan kepada si penjaga pabrik.
Sepele memang, tapi sungguh memiliki efek yang luar biasa.
***
Sahabat, sudah saatnya kita untuk
bermurah senyum dan jangan sungkan untuk mengobral salam. Baik kepada orang
yang kita kenal ataupun kepada yang belum kita kenal. Lebih-lebih kepada teman
sejawat.
Karena dari salam dan senyumlah
rasa cinta dan persahabatan itu muncul.
Darinya rasa persaudaraan dan rasa dihargai akan tumbuh di setiap hati yang
beriman. Maka tak heran jika Rasulullah saw mengatakan bahwa senyum itu adalah
shadaqoh. Tak heran juga jika beliau sangat menganjurkan untuk menyebarkan
salam.
Salam hangat.
No comments:
Post a Comment