12 Dec 2017

The Power of Greeting

Seorang wanita bekerja di pabrik distribusi daging. Suatu hari, ketika dia telah selesai dengan jadwal kerjanya, dia pergi ke ruang pendingin daging untuk memeriksa daging-daging yang masih tersisa. Tapi naasnya, pada saat itu pintu ditutup dan dikunci oleh rekannya dari luar. Mereka menganggap tidak ada orang di dalam ruangan tersebut. Sementara jam kerja sudah selesai.

Wanita itu merasa takut. Bagaimana jika dia harus menghabiskan malamnya di ruang pendingin. Dia sendiri tidak yakin akan bisa bertahan hidup mengingat suhu yang sangat dingin. Wanita itu menjerit, berteriak dan menggedor dinding ruangan sekuat tenaga. Tapi jeritan dan gedoran di dinding tersebut tidak akan terdengar, karena tidak ada orang lain di ruangan tersebut. Semua pekerja sudah pergi dan tidak akan pernah menyangka seorang rekan kerja mereka tertinggal di dalam ruang pendingin.

Lima jam kemudian, saat wanita tersebut berada di ambang kematian, petugas keamanan pabrik akhirnya membuka pintu. Wanita itu secara ajaib diselamatkan dari kematian pada hari itu.

Wanita itu kemudian bertanya kepada petugas keamanan bagaimana bisa dia datang untuk membuka pintu, yang mana hal itu diluar rutinitas kerjanya yang biasa.

Petugas keamanan itu berkata, “Saya telah bekerja di pabrik ini selama 35 tahun, ratusan pekerja datang dan keluar setiap hari, tapi Anda adalah satu dari sedikit orang yang selalu menyapa saya di pagi hari dan mengucapkan selamat tinggal kepada saya setiap sore saat pulang kerja. Banyak yang memperlakukan saya seolah-olah saya tidak terlihat.”

“Hari ini, seperti biasa, anda menyapa saya. Tapi ketika jam pulang kerja tiba, saya belum melihat anda mengucapkan ‘Selamat tinggal, sampai jumpa besok.’ Padahal itu selalu anda lakukan kepada saya.”

“Oleh karena itulah, saya memutuskan untuk memeriksa pabrik. Saya selalu merasa senang ketika ada orang yang menyapa dan memberi salam kepada saya, karena itu berarti mereka menganggap saya ada.”

“Dengan hal yang tidak biasa ini, saya khawatir ada sesuatu terjadi terhadap diri anda di dalam ruangan. Itulah saya menyisir setiap ruangan untuk memastikannya.”

Perempuan itu merasa terharu. Ia selamat hanya karena salam yang selalu ia berikan kepada si penjaga pabrik. Sepele memang, tapi sungguh memiliki efek yang luar biasa.

***

Sahabat, sudah saatnya kita untuk bermurah senyum dan jangan sungkan untuk mengobral salam. Baik kepada orang yang kita kenal ataupun kepada yang belum kita kenal. Lebih-lebih kepada teman sejawat.

Karena dari salam dan senyumlah rasa cinta dan persahabatan itu  muncul. Darinya rasa persaudaraan dan rasa dihargai akan tumbuh di setiap hati yang beriman. Maka tak heran jika Rasulullah saw mengatakan bahwa senyum itu adalah shadaqoh. Tak heran juga jika beliau sangat menganjurkan untuk menyebarkan salam.


Salam hangat.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment