20 Jul 2017

Klaim “Jamaah yang Paling Benar”


Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Bahwa Rasulullah saw telah bersabda,

: اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً.

‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi  71 golongan atau 72 golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi  71 atau 72 golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi  73 golongan [HR. Abu dawud, at-Tirmidzi, Ahmad, dan al-Hakim]

Di dalam hadits yang diriwayatkan dari Muawiyah bin Abu Sufyan ada penambahan kalimat

. ثِنْتَانِ وَسَبْعُوْنَ فِي النَّارِ وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ .

 (adapun) yang tujuh puluh dua akan masuk Neraka dan yang satu golongan akan masuk Surga, yaitu “al-Jama’ah.”

Hadits tentang terpecahnya ummat Islam menjadi tujuh puluh tiga golongan adalah hadits yang shahih sanad dan matannya. Dan yang menyatakan hadits ini shahih adalah pakar-pakar hadits yang memang sudah ahli di bidangnya. Kemudian menurut kenyataan yang ada bahwa ummat Islam ini berpecah belah, berfirqah-firqah (bergolongan-golongan), dan setiap golongan bangga dengan golongannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang ummat Islam berpecah belah seperti kaum musyrikin:
“Janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [Ar-Rum: 31-32]

Dan pada kenyataannya di akhir zaman ini, banyak sempalan-sempalan yang muncul, yang keluar dari aqidah ahlus sunnah wal jamaah. Selain itu juga marak jamaah-jamaah yang merasa paling benar dengan mengklaim bahwa jamaah merekalah “jamaah” yang akan masuk surge. Sementara jamaah diluar mereka terancam siksa neraka.

Meluruskan Klaim “Jamaah yang Paling Benar.

Kita berhak mengklaim kita berada di jalan yang benar dengan berpegang kepada al-Quran dan sunnah serta berada dalam barisan jamaah ahlus sunnah wal jamaah. Yang menjadi soal adalah ketika ada sebagian jamaah-jamaah islam yang mengklaim jamaah merekalah yang dimaksud sebagai “jamaah” yang dijanjikan surga.

Kebenaran itu memang sudah ditentukan di dalam al-Quran dan As-Sunnah. Kita boleh mengatakan si A menyeleweng, jika memang dia menyeleweng dari al-Qur’an dan Sunnah. Karena Allah dan Rasulullah sudah mengabarkan dan memberi panduan dalam masalah ini.
Tapi di dalam hidup berjamaah, kita harus menyadari bahwa yang dimaksud jamaah itu sendiri adalah, kaum muslimin yang perpegang kepada al-Quran dan As-sunnah, serta berada dalam barisan jamaah kaum muslimin.

Jangan sampai pengertian jamaah yang dijanjikan surge dipersempit dan diklaim dalam “jamaah bendera, jamaah organisasi, jamaah kelompok, jamaah harokah, jamaah partai” dan lain sebagainya.

Saya tidak melarang berorganisasi atau berharokah, yang saya tidak setuju adalah adanya ashobiyah [bangga dengan kelompoknya dan mengklaim kelompoknya sendiri yang paling benar]. Kemudian mereka menjadikan hadits tentang jamaah sebagai legitimasi “hak” jamaah mereka.

Jamaah yang hak adalah jamaah muslimin. Tidak peduli dia dari ikhwanul muslimin, salafi, muhammadiyah, NU, atau tabligh. Selama dia perpegang kepada al-Quran dan as-sunnah, maka mereka termasuk bagian dalam jamaah yang dijanjikan surge. Terlepas dari penyimpangan-penyimpangan yang ada di setiap jamaah.


Yang harus kita sadari, kita hendaknya mencari organisasi atau harokah yang paling “baik” diantara jamaah-jamaah yang ada. Tapi kita jangan sampai menuding organisasi/harokah kita yang benar, sementara yang lain salah. Sehingga kita terjangkit penyakit ash-shobiyah.

Tapi kita juga harus melihat dengan jeli, apakah jamaah tersebut masih sejalan dengan aqidah yang bersih atau tidak. Jika aqidahnya masih benar, sejalan dengan al-quran dan As-sunnah, maka jamaah tersebut masih berada dalam jamaah. meskipun ada penyimpangan-penyimpangan seperti kebid'ahan. maka itu tidak mengeluarkannya dari Islam.

Adapun, jika penyimpangan memasuki ranah aqidah seperti syiah, ahmadiyah, tasawuf ekstrem,  ingkarus sunnah, maka mereka telah terlepas dari jamaah kaum muslimin.

Adapun maksud ummat islam terpecah menjadi beberapa golongan adalah munculnya sekte-sekte, aliran dan jamaah yang menyimpang dari islam yang hanif dan lurus. Penyimpangan itu bisa berupa penyimpangan aqidah yang menyebabkan kekafiran, maupun penyimpangan dalam hal kebid'ahan, baik yang ringan maupun yang berat.

Wallahu a’lam.
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment