30 Jul 2017

Kala Abu Hanifah Dinasihati Bocah Ingusan


Kadang ada orang yang gengsi untuk dinasihati atau sekedar diingatkan oleh orang yang dia anggap berada satu atau beberapa level di bawahnya. Kadang ada orang yang merasa kekuasaan dan gelar yang dia miliki membuatnya yakin akan kesempurnaan dirinya. Nasihat dari orang lain adalah aib yang tidak seharusnya dia dengar. Anti terhadap kritik, anti terhadap nasihat dan teguran. 

Jika memang ada orang yang seperti itu, hendaknya kita belajar dari ketawadhuan Imam Abu Hanifah. Kala dia dinasihati oleh anak ingusan.

Dikisahkan, Nu'man bin Tsabit yang dikenal dengan sebutan Abu Hanifah, atau populer disebut Imam Hanafi pernah  berpapasan dengan anak kecil yang berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang imam berkata, "Hati-hati nak, dengan sepatu kayumu itu, Jangan sampai kau tergelincir."

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah. Kemudian ia berkata "Bolehkah saya tahu namamu Tuan?" 

"Nu'man namaku", Jawab sang imam.

"Jadi, Tuanlah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a'dhom (Imam agung) itu?" Tanya si bocah.

"Bukan aku yang memberi gelar itu, Masyarakat-lah yg berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku."

"Wahai Imam, hati-hati dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar! Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke dalam api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya".

Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis. Imam Abu Hanifah bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah. Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena kemaqoman, tertipu karena Harta yg berlimpah, tertipu karena status social dan lain sebagainya.

Jangan sampai kita tergelincir jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.

Sebagaimana pepatah mengatakan, “Sepasang tangan yang menarikmu kala terjatuh lebih harus kau percayai daripada seribu tangan yang menyambutmu kala tiba di puncak kesuksesan.”
Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment