Secara fisik rasulullah telah wafat ribuan tahun yang lalu,
tapi ajaran islam yang dibawanya terus bergema di setiap jiwa muslim. Zaman boleh
berganti, tapi ajaran yang dibawa rasulullah tak akan pernah tenggelam. Beliau adalah
figure nomor satu sebagai pemimpin mumpuni dan kapabel di dunia ini.
Pemimpin yang baik pastinya harus mencontoh bagaimana seni
kepemimpinan rasulullah. Rasulullah telah berhasil memimpin dirinya sendiri
sebelum memimpin orang lain. Rasulullah telah sukses memimpin keluarganya
sendiri sebelum memimpin keluarga-keluarga yang lain. Rasulullah telah berhasil
memimpin para sahabatnya sebelum memimpin pengikutnya yang lain.
Factor utama yang menyebabkan seorang pemimpin terpuruk dan
hina adalah karena sebenarnya dia belum mampu memimpin dirinya sendirin tetapi
sudah berani menyatakan diri memimpin orang lain. Sehinga apabila seseorang
pemimpin jatuh dengan nista adalah karena kesalahannya sendiri. Bukan karna
kesalahan orang-orang yang dipimpinnya.
Bukti nyata rasulullah memimpin adalah dengan tidak banyak
menyuruh atau melarang, tetapi dengan mencontohkan keteladanan memegang peranan
yang sangat penting. Sekeras apa pun kita memerintah atau melarang tidak akan
didengar selama perbuatan kita tidak seimbang dengan apa yang telah kita katakana.
Sebelum menyuruh orang lain, rasulullah telah melakukannya
terlebih dahulu. Kata dan perbuatan rasulullah memiliki ketersambungan yang
tidak mungkin dipisahkan. Inilah realitas kepemimpinan rasulullah yang
ditorehkan sejarah untuk dicontoh oleh para pemimpin jaman sekarang. Kepemimpinan
yang mendatangkan rahmat allah swt. Kepemimpinan beliau adalah kepemimpinan
yang tiada bandingnya di jagat raya ini. Kepemimpinan yang berdiri di atas asas
keimanan yang kokoh dan kuat.
Mari kita lihat, bagaimana rasulullah memotifasi para
sahabatnya untuk melaksanakan shalat qiyamullail dan menjelaskan keutamaannya,
dan beliau adalah orang yang paling utama dalam salat malamnya. Bahkan dalam
satu riwayat dari aisyah ra, bahwa rasulullah shalat malam hingga bengkak kedua
telapak kakinya. Maka aisyah ra berkata,”bukankan allah telah mengampuni
dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan dating ya rasulullah?’
Maka rasulullah menjawab dengan indahnya,”salahkah jika aku
menjadi orang yang bersyukur terhadap rabbku?”
Begitu juga dalam amalan-amalan lainnya. Kita bias menengok
indahnya keteladanan rasulullah di kitab-kitab siroh. Bagaimana beliau
menganjurkan untuk berkasih saying dan rasulullah juga yang paling utama kasih
sayangnya terhadap anak, istri, cucu, para sahabat dan kaum muslimin
seluruhnya. Rasulullah memotivasi para sahabatnya untuk bersegera dalam
bersedekah. Beliau pula yang paling dermawan dan selalu terbuka tangannya.
No comments:
Post a Comment