4 Jul 2015

Serba Serbi Santri ; One for All

One for all
Yang namanya santri itu sudah menjadi keharusan untuk saling berbagi dan berempati dengan sesame santri. Jadi, tak ada ceritanya santri pelit atau santri yang nggak peduli dengan temannya. Nah, dari sinilah muncul istilah one for all, all for one untuk para santriawan. Tak tanggung-tanggung, setidaknya ada tiga hal yang biasanya masuk dalam kategori one for all di lingkungan santri.
1.       Makanan
Kalo ada ortu yang berkunjung biasanya membawa makanan. Makanan ini baiknya sih dibagiin ke teman-teman satu asrama atau satu kamar. Kalo enggak, siap-siap aja kamu menerima balasan yang setimpal. Jika ortu temanmu datang, kamu bakalan gigit jari karena kamu juga nggak pernah ngebagiin makanan punyamu ke sesame teman seasrama.
(yang tadinya mau buat jatah satu bulan abis dalam satu jam. :-D. Jangan risau, yakin deh bahwa itu memang sudah menjadi tradisi santri. Insya allah berkah dan berpahala.
Untuk pelit sangat tidak dianjurkan karena itu mencoreng muka kamu sendiri. Masih mending jika teman-teman seasramamu mengerti dan tak banyak tingkah. Ada lho sebagian santri yang nyinyir dan sering nyindir ketika nggak cepat-cepat kebagian jatah makanan kiriman.  Kan lebih baik memberi sebelum diminta. Hehe
2.       Penyakit.
Ini nih yang bikin repot. Satu orang kena penyakit yang lain ikut ketularan. Dari mulai penyakit kulit, flu, dan sebagainya. Makanya jika ada salah seorang sakit, kamu harus siap-siap menjadi korban selanjutnya. Bagaimana tidak menular, orang ngumpul 24 jam dalam satu asrama atau kamar. Makanya, jika pas musim sakit, mantra/ dokter pesantren akan dipanggil ke ponpes dan menangani santri yang kena penyakit. (pak dokter jadinya kewalahan)
3.       Hukuman.
Kalo ada satu santri yang nggak ngaku melakukan kesalahan setelah ada bukti-bukti pelanggaran, siap-siap untuk dihukum satu asrama secara merata. Masih mending jika barang bukti yang disodorkan bisa diidentifikasi siapa pemiliknya. Contohnya pakaian yang nggak diambil di jemuran, piring yang nggak dicuci atau jadwal piket yang nggak dilaksanakan. Tapi untuk kasus yang susah diidentifikasi siapa pelakunya beresiko akan hukuman one for all. Ini terjadi jika sang pelaku tidak ngaku. ( ini berarti dzalim sama temen seasrama, camkan yaa…)
Contoh konkritnya, mudir asrama menemukan punting rokok dan ternyata kita nggak bakalan tahu siapa yang ngisep tuh rokok. Nggak mungkin kan kalo sampe uji sidik jari segala. (lebay jadinya).
Tapi hukuman one for all ini biasanya nggak bakalan terjadi jika ada saksi yang jujur melihat pelaku kesalahan.


Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment