Jika anda sebagai penyuka film maka anda pasti akan tahu apa
dan bagaimana hollywood. Dan bagaimana mungkin film-film produksi hollywood
tidak merajai dunia tanpa semua inovasi
dan kreatifitas yang begitu memikat. Bagaimana
pun juga kita tahu bahwa hollywood mampu membuat para penyuka film berdecak
kagum dengan imajinasi-imajinasi tingkat tinggi plus akting yang tak bisa
dipandang sebelah mata.
Maka tak heran jika film-film hollywood mampu menyihir para
penonton yang notabene para kawula muda di seluruh dunia. Termasuk kawula muda
umat muslim. Ratusan film telah dihasilkan hollywood dengan berbagai macam
genre yagn sangat menarik semacam action, spionase-thriller, drama, horror,
science dan animasi. Kelebihan film-film produksi holliwood bisa dilihat dari
ide-idenya yang imajinatif, konstruktif, kreatif dan inovatif dibanding
film-film produksi manapun.
Terbukti dengan suksesnya puluhan film-film dengan
judul yang sangat familiar di telinga. Sebutlah serial harry potter, serial the twilight saga, titanic, oblivion, the lord of
the ring dan sebagainya.
Tapi sadarkah kita bahwa dibalik semua itu ada sebuah misi
tersembunyi yang ditawarkan oleh hollywwod terhadap para penyuka film? Sadarkah
kita bahwa dibalik akting para aktornya ada hal yang tak pernah sesuai dengan
adat istiadat kita sebagai kaum muslimin? Dan tahukan anda bahwa misi
liberalisme akan terselip disetiap al;ur-alurnya yang sangat menakjubkan dan
terkonsep dengan apik.
Liberalisme lah yang telah mengaburkan semua alur menjadi
penjajahan yang sangat halus. Penjajahan pikiran atau dalam istilah kita dsebut
ghazwul fikr. Tanpa sadar kita mulai tergiring dengan gaya hidup hedonis ala
barat, kita digiring untuk meniru apa yang tersuguhkan dari film-film tersebut.
Asal tahu saja, hampir semua film hollywood memuat adegan
yang tidak sesuai dengan norma islam dan norma ketimuran. Kalau anda penyuka
fim hollywood anda akan tidak asing lagi dengan tampilan-tampilan yang sensual,
adegan ciuman-petting antar lawan jenis bahkan sesame jenis, pelukan bahkan
lebih dari itu.Maka sangat tidak etis jika hilang kepekaan kita terhadap
hal-hal diatas.
Mungkin ada alasan-alasan tertentu kenapa kita menyukai fim
hollywood dan terkesan rasional. Saya sempat menanyai beberepa teman yang hoby
berat menonton fim-film produksi hollywood, diantara alasan mereka adalah;
-mengembangkan imajinasi.
Biasanya alasan ini keluar dari
para penulis-penulis fiksi yang haus akan ide-ide briliant untuk bahan tulisan
mereka. Dan diyakini, dengan menonton film imajinatif hollywood akan membantu
mereka untuk menulis lebih liar. Imajinasi akan tersuntik sekaligus termotivasi
untuk merekontruksi karya fiksi yang memikat.
-mengembangkan kemampuan bahasa inggris.
Fakta lainnya, film-film yang laris di bioskop akan disusul
dengan launching novel-novel terjemahan dengan judul yang sama. Karena biasanya
film-film itu juga adaptasi dari novel-novel yang laris pula. Tak jauh berbeda
dengan film, konten yang ditawarkan sama. Disamping kita diajak berenang di
samudera imajinasi kita juga ditawarkan gaya hidup hedonisnya.
Para penerbit-penerbit kawakan semacam gramedia pustaka dan
elex media komputindo menerbitkan novel-novel terjemahan itu tanpa suntingan.
Hasilnya banyak nbagian-bagian novel yang menggambarkan adegan-adegan yang
tidak sesuai dengan norma-norma agama.
Dibalik semua itu, ada hikmah yang harus kita ambil dari
fenomena boomingnya hollywwod. Sudah saatnya para sineas,-sutradara ,
production house, actor- muslim memproduksi film-film islami yang mendidik,
menghibur dan mencerahkan. Begitu juga dengan para penulis muslim. Sudah
saatnya kita unutk menandingi ketenaran novel-novel sihir JK. Rowling, Stephanie Meyers, tolkin dan
penulis-penulis barat lainnya dengan konten fiksi islami yang tak kalah imajinatif
dan inovatif.
Jadi apa pun alasannya, film-film produksi holliwood tidak
cocok unutk kita tonton. Apalagi dengan alasan mengembangkan kemampuan menulis,
imajinasi dan bahsa inggris. Toh ada cara lain selain dari itu. Pepatah lama
juga mengatakan” banyak jalan menuju roma.” Jadi kenapa harus bergantung dengan
film hollywwod?
wah, berarti yang nulis kagak suka hollywood donk..masya Allah..artikelnya keren
ReplyDeleteSebenarnya ini artikel saya dua tahun yang lalu, ketika saya belum 'berinteraksi' dengan film hollywood. Secara opini, saya sebenarnya berubah. hehe. Tergantung dari filmnya sih. kadang ada film hollywood yang membawa nilai-nilai universal yang baik. intinya, jadilah penonton cerdas.
ReplyDelete