28 Feb 2022

Cinta Monyet

Dulu, kamu, atau mungkin kita pernah saling jatuh cinta dengan sesama teman di sekolah. Entah jatuh cinta dengan sesama teman sekelas, kakak kelas, adik kelas atau dari sekolah sebelah. Kita menyebutnya sebagai kisah cinta monyet. Hanya kenangan dari masa silam dari satu diantara lusinan kekonyolan masa remaja.


Kita pernah mengukir nama kita dan dia di bangku dan meja sekolah dengan tip ex. Atau menulisnya di buku catatan pelajaran. Atau menulisnya di papan tulis. Atau menulis dua nama kita di baju seragam saat kelulusan. Ah, memang konyol. 


Dulu kita selalu menyandingkan nama kita dengan dia. Percaya bahwa dia cinta pertama dan terakhir kita. Bahkan dengan kekonyolan itu kita sesumbar cinta sehidup semati. 


Kemudian waktu berlalu. Belasan musim terlampui. Belasan purnama telah begitu purna membersamai episode-episode hidup kita. 


Apakah kisah si cinta monyet itu abadi? Ah, itu hanya kisah kekonyolan. Pada akhirnya di kartu undangan itu kita bersanding dengan seseorang yang bahkan bukan cinta pertama kita. Kita bersanding dengan orang yang barangkali baru beberapa tahun, atau bahkan beberapa bulan bertemu. Kemudian mengikat janji di pelaminan. Yah, meski kadang ada satu dua diantara kita yang sukses membawa cinta pertama dan cinta monyet itu hingga singgasana pelaminan. 


Dari kisah cinta monyet ini kita belajar bahwa;

Terkadang cinta itu tidak selalu berakhir di pelaminan. 

Kita tahu bahwa perasaan itu bisa berubah seiring waktu.



Kita tahu bahwa takdir Tuhan mendahului segala rasa yang pernah ada bersemayam di hati kita. 

Kita tahu bahwa garis nasib tak akan pernah bisa ditebak.


Maka jangan sampai kisah-kisah indah masa lalu itu merusak dan memporak porandakan kenyataan masa kini. 

Memang bisa?


Bisa saja! lihatlah ada banyak kasus perselingkuhan akibat CLBK selepas acara reuni. Kembali jatuh cinta dengan pacar sekelas dahulu kala. 


Naudzubillah

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment