KENAPA DI FACEBOOK KITA BERANI NGOMONG KASAR

 

Interaksi di media social/ dunia maya seringkali minim adab. Entah karena tidak pernah belajar tentang tatakrama, atau mungkin tidak peduli dengan tatakrama dengan alasan ‘toh ini dunia maya, bukan dunia nyata.’ Padahal, baik di dunia nyata atau dunia maya, adab tetap harus dipegang teguh.

Seringkali kita menemukan (atau jangan-jangan kita sendiri pelakunya) ada orang yang gampang mencaci, gampang tersulut emosi dan gampang menghina orang di facebook atau media sosial lainnya. Tapi giliran didatangi, mereka lari. Atau minimal langsung minta maaf sambil nunduk-nunduk. Atau berakhir dengan materai.

Ada banyak alasan kenapa orang begitu gampang ngomong kasar di media sosial

Pertama, barangkali mereka berpikir itu hanya dunia maya yang tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap dunia mereka yang nyata. Padahal, sekarang ini ada UU ITE yang bisa menjerat kejahatan dan perundungan di dunia maya. Bahkan polisi sendiri punya team cyber

Kedua, barangkali mereka berpikir bisa menyembunyikan identitas mereka. Nama samara, bio tak jelas, sudah barangtentu memiliki kebebasan tanpa batas untuk mencaci. Dan seringkali akun kloningan dan troll digunakan untuk tujuan itu.

Ketiga, barangkali mereka berpikir tidak perlu malu untuk menghina dan mencaci dengan alasan, toh orangnya tidak hadap-hadapan. Kalau tidak bertatap mula, ngapain malu.

Dari tiga alasan yang diurai ini, hendaknya kita memahami, bahwa sudah saatnya adab kembali dihidupkan dalam interaksi kita di dunia maya. Well, tulisan ini hanya mengingatkan diri saya pribadi  yang juga pernah lepas control.