4 Dec 2017

Kisah Katak dan Seekor Siput

ADA seekor siput yang selalu merasa iri terhadap katak. Dia selalu memandang sinis si katak dan selalu merasa tidak senang dengan kehadirannya. Apa yang dilakukan katak di hadapannya selalu terlihat salah. Sehingga hal itu membuat si katak merasa heran. 
Oleh karena itulah, suatu hari si katak mendatangi siput dan bertanya, “Kenapa kau terlihat selalu membenciku. Apa salahku kepadamu?”

Si siput menjawab dengan malu, “ Kau membuatku iri, kaummu memiliki empat kaki yang panjang sehingga bisa melompat sesuka hati. Bisa kesana kemari dengan cekatan. Sementara aku hanya bisa merangkak perlahan, menggeliat di tanah dengan membawa cangkang yang merepotkan.”

Si katak menghela nafas dan berkata, “Kamu memandang nikmat yang aku terima tanpa pernah melihat penderitaan yang ada pada diri kami. Setiap kita memiliki kekurangan dan kelebihan. Tapi kadang kita tidak menyadarinya.”

Tepat pada saat itulah, seekor elang berputar-putar di atas mereka. Mengetahui gelagat tidak baik, siput segera masuk ke dalam cangkang. Dan ketika dia melongokan matanya ke luar cangkang, dia melihat si katak telah berada di dalam cengkraman si elang yang mulai mengawang.

Sebagaimana kata pepatah, rumput tetangga lebih hijau. Begitulah apa yang dirasakan siput dalam kisah ilustrasi di atas. Kita selalu melihat kelebihan orang lain. Padahal bisa jadi mereka juga melihat kelebihan kita dalam sisi pandang yang lain. Boleh jadi kita merasa iri terhadap seseorang. Tapi bisa saja seseorang yang kita iri padanya, juga merasa iri dengan kelebihan kita.

Karena, bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur. Tapi bersyukurlah yang membuat kita bahagia. So, bersyukurlah dan proud of your self!

Husni
Husni

Husni Magz adalah blog personal dari Husni Mubarok atau biasa dipanggil kang Uni. Cowok Sunda yang bibliomania. Menyukai dunia seni dan tentunya doyan nonton baca dan nulis.

No comments:

Post a Comment