Suatu ketika ada seorang anak kecil yang sedang bermain di
samping ibunya yang tengah menyulam. Anak itu duduk di lantai dan melongok ke
atas, tepat ke arah kain yang disulam oleh ibunya.
“Apa yang ibu lakukan?” Tanya anak itu penasaran.
Lalu ibunya menarangkan bahwa dia sedang menyulam sesuatu di
atas sehelai kain. Tetaou anak itu mengatakan kepada ibunya bahwa jika dilihat
dari bawah, sulaman itu seperti benang yang ruwet dan kacau balau.
Ibunya hanya tersenyum. Ia memandangi anaknya dan berkata
dengan lembut, “Anakku, lanjutkan permainanmu, sementara ibu menyelesaikan
sulaman ini. Nanti setelah selesai, kamu akan ibu panggil. Kita akan melihat
sulaman ini dari atas.
Beberapa saat kemudian ibunya memanggil dan mengatakan bahwa
sulamannya telah selesai. Anak itu melihat hasil sulaman ibunya dan heran serta
kagum dengan hasil sulaman yang begitu indah. Padahal, jika dilihat dari bawah
tadi, sulaman itu terlihat seperti kumpulan benang-benang yang ruwet dan kacau.
Ibunya berkata, “Anakku, dari bawah memang Nampak ruwet dan
kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa jika dilihat dari atas, kain ini memiliki
pola dan ada gambar yang direncanakan.Sekarang, dengan melihatnya dari atas
sini, kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan."
***
Sahabat, kadang kita berkata kepada Allah, kenapa hal ini
terjadi, kenapa harus begini dan begitu. Kita melihatnya dari sudut pandang
mata kita sebagai seorang hamba. Padahal, Allah sebagai pencipta telah memiliki
‘pola’ yang direncanakan untuk hidup kita.
Maka, sebagaimana ibu si anak tadi, Allah hanya ingin kita
meneruskan hidup kita dengan melaksanakan semua kewajiban yang diperintahkan. Kita
hanya dituntut untuk bekerja, beribadah sesuai tugas dan kodrat kita sebagai
manusia (baca: untuk menghamba kepada Allah subhanahu wata'ala).
Kita tidak perlu bertanya, kenapa Allah berbuat ini dan itu
kepadaku? Kenapa harus aku?
Biarlah, Allah ‘bekerja’ untuk kita dan kita pun bekerja
sebagaimana yang Allah harapkan. Maka kita akan mendapatkan hal yang melapangkan;
kebahagiaan dan janji berupa surga.
Allah subhanahu wata'ala sudah memiliki rencana dan pola
untuk kita. Mungkin kehidupan ini terlihat begitu semrawut dan ruwet jika
dilihat dari ‘bawah’. Sehingga rasa putus asa, frustasi dan sedih selalu
menyambangi karena masalah yang datang tanpa jeda. Persis seperti rangkaian
benang yang ruwet tanpa pola. Itu karena kita tidak menyadari ada Allah subhanahu
wata'ala yang telah memiliki ‘pola’ untuk hidup kita.
Allah subhanahu wata'ala tidak akan menyia-nyiakan kita
selama kita ikhlas, sabar dan melakukan peran kita. Sehingga sulaman takdir
yang direncanakan begitu indah pada akhirnya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa memetik hikmah
dalam kehidupan ini. Amiin
No comments:
Post a Comment