Seorang anak kecil baru selesai ikut Tarawih di surau.
Dia berjalan sendiri pulang ke rumahnya, yang kira- kira 600
meter dari surau.
Jalanan menuju rumahnya gelap dan membelah bentangan sawah, dan
di ujung sana ada rumpun bambu yang lebat dan bergoyang mengerikan.
Dia berhenti di ujung jalan, ketakutan, karena dia ingat cerita
teman- temannya tentang kuntilanak yang Menunggu rumpun bambu itu.
Yang membuatnya semakin takut, karena dia belum hafal banyak
doa, terutama yang untuk menolak gangguan makhluk halus.
Lama dia berdiri ketakutan, sebelum akhirnya dia memutuskan
untuk berlari sekencang mungkin sambil berteriak-teriak menekan rasa takutnya.
Tiba-tiba, mak jleg! Muncul sang kuntilanak, menyeringai menjulurkan
lidahnya yang panjang.
Sang anak kecil berhenti dan membeku, matanya berputar mencari
doa dalam ingatannya, dan yang diketahuinya hanya doa sebelum makan.
Karena sang kuntilanak semakin mendekat, dia tak panjang
pikir lagi, langsung melafalkan satu- satunya doa yang dihafalnya, yaitu doa
sebelum makan.
“Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtana wa qinaa ‘adzaa- bannaari.”
Ya Tuhan berkahilahkami dalam rezki yang telah Engkau limpahkan
kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Dengan nama Tuhan Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aamiin
Tiba-tiba … sang kuntilanak berhenti, lidahnya langsung
sret! ditarik masuk, gemetar, dan berputar cepat dan lari tunggang-langgang ketakutan.
Sambil terengah- engah dia menggerutu: “Buset dah, baru ini
seumur-umur gangguin manusia, gua mau dimakan anak kecil.”
---
Kok Gue Gak Dimakan???
Ada 3 Binatang...
- KAMBING
- RUSA
- BABI
Ketiga binatang di atas mau menyeberangi sebuah sungai, tapi di dalam sungai yang mau mereka lewati ada seekor buaya yang lagi lapar dan siap menerkam ketiga hewan itu. Tapi ketiga hewan itu nekat menyebrang juga.
- Pertama kambing yang nyebrang, dan buaya nggak nunggu lama-lama langsung dilahap itu kambing.
- Kedua rusa yang nyebrang, sang buaya juga langsung makan itu rusa.
- Ketiga dan terakhir babi yang nyeberang. Dengan agak sedikit takut, sampai
di tengah-tengah sungai buaya cuma melototin itu babi. Babi pun heran dan bertanya pada buaya.
Babi : "KOK AKU NGGAK DIMAKAN...???" *sambil natap sang buaya*
Buaya *dengan sedikit tersenyum* : “SORRY BRO, GUE MUSLIM...!!!“ *jawab dengan nada sopan*
Babi : !@#$%^&*
^___^
sumber: Fanpage Strawberry
---
Penelitian Dul
Hari itu Bu Sri lagi semangat-semangatnya mendorong para siswa untuk ikut lomba penelitian ilmiah. Beberapa siswa brilian di kelas ditawari secara langsung olehnya. Tiba-tiba si Dul angkat tangan mendahului kawan-kawannya.
Bu Sri: Apa yang kamu andalkan untuk ikut dalam lomba itu?
Dul: Sebuah penemuan dan penelitian yang saya lakukan sendiri, Bu."
BU Sri: Apa itu?
Dul: Menggabungkan dua jenis tumbuhan yang sangat berlainan spesies.
Bu Sri: Apa itu?
Dul: Kelapa dan singkong.
Bu Sri terdiam. Dahinya berkerut, sepertinya tidak percaya.
Bu Sri: Lalu apa yang terjadi dengan kedua tumbuhan itu?
Dul: JADI GETUK, BU!
@#$%^&* ^______^v
sumber: novel "Keajaiban Rezeki" Tasaro GK
---
Email Dari Suami Tercinta
Seorang suami mendapat tugas dinas kerja di luar kota. Setelah tiba, dia langsung check-in di sebuah hotel.
Sang suami mendapati komputer dan internet telah terpasang di kamar hotelnya. Dengan
gembira ia menulis e-mail mesra kepada istrinya. Celakanya, tanpa sadar dia salah mengetik alamat e-mail istrinya. Tanpa menyadari kesalahannya, dia tetap mengirimkan e-mail tersebut.
Di lain tempat, seorang wanita (penerima e-mail yang salah) baru saja kembali dari pemakaman suaminya yang telah wafat. Setelah tiba di rumah, dia langsung mengecek e-mailnya untuk membaca ucapan belasungkawa.
Baru saja membaca e-mail pertamanya, dia langsung jatuh pingsan. Anak sulungnya pun membacanya dan ikut jatuh pingsan juga. Dan ternyata tulisan dari e-mail itu:
To : Isteriku tercinta
Subject : Papa sudah sampai, Ma....!!!
Papa tahu, pasti Mama kaget tapi senang dapat kabar dariku. Ternyata di sini mereka udah pasang internet juga. Katanya biar bisa berkirim kabar ke orang-orang tercinta di rumah.
Papa baru saja sampai. Di sini rasanya nyaman sekali. Mereka juga sudah mempersiapkan segalanya untuk kedatangan Mama besok. Nggak sabar deh nungguin Mama.Semoga perjalanan Mama ke sini juga mengasyikkan seperti perjalanan Papa kemarin.
Love you Mama.
^__^
---
Sopir Taksi Baru
Setelah berjalan sekian lama, penumpang menepuk pundak sopir taksi untuk menanyakan sesuatu.
Reaksinya sungguh tak terduga. Sopir taksi begitu terkejut sampai tak sengaja menginjak gas lebih dalam dan hampir saja menabrak mobil lain.
Akhirnya ia bisa menguasai kemudi dan menghentikan mobilnya dipinggir jalan.
“Tolong, jangan sekali-kali melakukan itu lagi,” kata sopir taksi dengan wajah pucat dan menahan marah.
Penumpang: “Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak megira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan bapak.”
Sopir taksi : “Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama.”
Penumpang : “Oh, begitu? Terus kok bisa kaget begitu?”
Sopir taksi : “Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah”
^__^
---
Soto (Tanpa) Ayam
Di sebuah warung, ada seorang pembeli yang berantem dengan pedagang soto karena merasa ditipu:
Pembeli: “Bang, pokoknya saya tidak mau bayar!”
Penjual: “Loh, kamu makan disini ya harus bayar.”
Pembeli: “Ngapain saya harus bayar, abang sudah menipu saya.”
Penjual: “menipu bagaimana?”
Pembeli: “Lha ini, katanya soto ayam tapi gak ada ayamnya sama sekali..”
Penjual: “Emangnya kalau kamu beli jambu monyet, ada monyetnya?”
^__^v
---
Cucian Kotor
Pagi itu sewaktu sarapan. Dari balik jendela kaca, Bu Nyai melihat salah seorang santriahnya yang sedang menjemur mukena.
"Abah, lihat deh! Cuciannya kelihatan kurang bersih ya? Sepertinya dia dulu waktu belum dipondokkan mungkin tidak pernah mencuci sendiri di rumah, makanya dia tidak tahu bagaimana cara mencuci pakaian dengan benar." Bu Nyai mencoba memberi tahu suaminya.
Mbah Yai menoleh sesaat, tetapi beliau hanya diam dan tidak memberi komentar apapun. Sejak hari itu setiap ada santriahnya menjemur mukena ataupun pakaian, selalu saja Bu Nyai memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si santriah dalam mencuci pakaiannya.
Seminggu berlalu, kini Bu Nyai heran melihat mukena dan pakaian-pakaian yang dijemur santriahnya terlihat cemerlang dan bersih, dia pun berseru kepada suaminya.
"Lihat, Abah! Sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Pakaian yang mereka cuci kini tampak bersih. Hemh... Memang ada gunanya juga dia dipondokkan. Jadi mandiri dan tahu cara mencuci yang bersih." Bu Nyai tampak sumringah.
Dengan tampang cuek, Mbah Yai menyahut. "Selepas sholat subuh, Abah langsung membersihkan jendela kaca kita. Makanya sekarang tampak jernih dan tidak kotor lagi."
Bu Nyai, "hah . . . . ??!"
*nelen sendok nasi. Hihihi
---
Beda Keyakinan
Setelah kelulusan, Santi dan Sinta berpisah. Mereka memilih jalan hidup mereka masing-masing. Beberapa tahun kemudian, tanpa sengaja mereka bertemu di sebuah acara tabligh akbar.
Santi : "Assalaamu'alaykum, eh kamu Sinta, kan?"
Sinta : "Wa'alaykumussalam, iya. Eh, kamu Santi, ya?"
Santi : "Iya, aku Santi. Gimana kabarmu? Jadi ngajar TPA?"
Sinta : "Alhamdulillah, sudah ada 30an santri yang ngaji. Emmh... Lha kamu sendiri gimana? Jadi nikah? Sudah punya anak belum?"
Santi : (Santi tertunduk, diam. dengan lirih ia menjawab) "Kami tidak jadi menikah, beda keyakinan."
Sinta : "Astaghfirullaah... Kok bisa sih? Beda keyakinan gimana maksudnya? Beda agama gitu?"
Santi : (dengan menggeleng pelan) "Bukan itu maksudnya, emmh... AKU YAKIN KALAU AKU ITU CUANTIK DAN SHOLIHAH, TAPI CALON SUAMIKU GA YAKIN."
Sinta : "....?!*@_@¿##%&%
^__^
---
Banci Tobat
Seorang khuntsa musykil (banci) yang bernama Santi (aslinya Santo) ingin sekali bertobat. Dengan berpakaian seksi, tanpa rasa malu dia pun menghadap ke seorang Ustadz untuk mengutarakan maksud hatinya.
Khuntsa : "Pak Ustadz, ini saya mau bertobat, dan maksud kedatangan saya kemari, saya ingin Pak Ustadz mau membimbing saya dalam bertobat."
Pak Ustadz : "Alhamdulillah, saya sangat senang mendengarnya. akhirnya kamu mau jadi laki-laki sejati kembali. Insya Allah, saya siap membimbing Anda dalam bertobat."
Khuntsa : "Maaf Pak Ustadz, maksud saya bukan itu, tapi mulai saat ini saya akan meninggalkan pakaian seksi saya dan saya ingin memulai memakai JILBAB."
Pak Haji : &%"¿#_#%&%"¿#_#%
gubraak.. semaput
---
Mentang-mentang Guru Bahasa Indonesia
Sebelum pelajaran dimulai, guru Bahasa Indonesia sedang mengabsen muridnya.
Guru : Ahmad
Ahmad : Hadir, pak.
Guru : Budi
Budi : Hadir
Guru : Emon
Anak-anak : Tidak masuk pak.
Guru : Apa?? Tidak masuk?? Pintu segede gitu tidak bisa dimasuki emon?!
Ahmad : eh, gak sekolah pak.
Guru : Aduh kasian, emon gak bisa sekolah.
Dadang : oh, anu pak, tidak hadir
Guru : oh, tidak hadir ngomong dong dari tadi.
^__^v
---
Contoh Soal Ujian SIM
Sumarni pergi mengikuti ujian SIM.
Penguji utama mengujinya: "Saat kamu mengendarai mobil di sebuah jalan, tiba-tiba menjumpai satu orang dan seekor anjing, kamu menubruk orang itu atau menubruk anjing?"
Sumarni tanpa banyak berpikir segera menjawab: "Ah, sudah tentu anjing yang akan kutubruk."
Penguji utama itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata: "Sebaiknya lain kali kamu datang ikut ujian lagi."
Sumarni dengan penasaran menanya lebih jauh: "Masak aku diharuskan menubruk orang?"
Setelah memandangnya sejenak, penguji utama itu berkata: "Sudah tentu bukan begitu donk, kamu harus... cepat-cepat menginjak rem."
Sumber: Ketawa.com
No comments:
Post a Comment