Bagi saya
pribadi, langit selalu menyimpan cerita dan inspirasi, dan mungkin bisa jadi
hal itu juga terjadi kepadamu. Bagaimana tidak, setiap kali melihat langit,
selalu ada makna dan cerita yang tidak pernah bisa terlewat. Langit pagi yang
biru begitu menawan dengan sapuan awan putihnya. Langit senja tak kalah
menariknya dengan sapuan warna jingga hingga batas cakrawala. Dan langit malam
menyimpan sejuta keindahan dari jutaan kerlipan bintang yang seakan berkedip genit
kepada kita.
Mari kita
mengambil filosofi dari langit. Karena langit adalah atap kehidupan kita, maka
disinilah kita bisa mengambil makna dari payung alam semesta.
Langit mengajarkan
arti kesederhanaan. Langit tidak membutuhkan warna-warni yang mencolok dan
semarak. Justru langit terlihat cantik dengan sapuan warna birunya.
Langit mengajarkan
arti keseimbangan, dan langit selalu seimbang dengan porsinya. Seimbang antara
malam dan siang yang tidak pernah saling mendahului, sebagaimana yang
disebutkan di dalam al-quran.
Langit mengajarkan
arti harapan dan asa. Di langit sana, akan ada kilat menyambar dan gemuruh
petir yang memekakan telinga. Tapi setelahnya
tibalah hujan dengan kesejukan dan sumber kehidupan mayapada.
Langit mengajarkan
arti keindahan dari pelangi yang dipertontonkan. Memang tidak selamanya di
langit ada pelangi. Kemunculannya pun hanya beberapa menit lamanya. Begitu pun
dalam hidup kita, tidak selamanya kita merasakan kebahagiaan, tapi setidaknya,
selalu ada kesempatan untuk berbahagia sebagaimana langit selalu memiliki
kesempatan untuk menampilkan pelangi.
Akan ada
selalu keindahan di setiap bagian episode kehidupan kita. Ketika malam kita
bisa menikmati kerlip bintang, ketika siang kita bisa menikmati hangatnya
cahaya matahari dan birunya awan. Ketika senja kita bisa menikmati matahari
terbenam. Tidak ada yang harus disesali karena semua menyimpan keindahannya
tersendiri.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa
yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya. Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(Al Baqarah Ayat 164)
Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat
kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.
(Ar Ra’d Ayat 12)
No comments:
Post a Comment